Sukun (malangkota.go.id) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar pelatihan JITUPASNA (Pengkajian Kebutuhan Pascabencana) di Ascent Premiere Hotel and Convention Kota Malang, Rabu (14/5/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan perangkat daerah, kecamatan, kelurahan, hingga Tim Penggerak PKK.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, menyebut bahwa penyelenggaraan pelatihan ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk memperkuat sistem penanggulangan bencana yang terencana dan berbasis data.
Walau secara statistik, kebencanaan di Kota Malang tidak sebesar wilayah di sekitarnya seperti Kabupaten Malang, namun Kota Malang tetap memiliki risiko bencana. Oleh karena itu, pengetahuan dan pelatihan JITUPASNA penting dimiliki untuk memastikan bahwa upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah terdampak berjalan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran.
Pelatihan JITUPASNA ini diharapkan dapat membekali para peserta dengan kemampuan teknis dalam melakukan kajian kebutuhan pascabencana secara cepat dan akurat. “Dengan pelatihan JITUPASNA ini nantinya diharapkan kecamatan dan kelurahan bisa mengidentifikasi kebutuhan pascabencana. Supaya jika terjadi bencana kita tidak tahu ilmunya, kerugian dan kerusakanannya apa, dan bagaimana cara pemulihannya, sehingga output ketika ada kajian kebutuhan pascabencana ini menjadi lebih mudah,” ujar Kalaksa.
Lebih lanjut, penguatan kolaborasi dan koordinasi antar pihak terkait juga harus dilakukan. “Karena hanya melalui sinergi yang kuat, upaya penanggulangan bencana di Kota Malang, khususnya pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, dapat terlaksana dengan baik, berkelanjutan, dan pada akhirnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (ari/yn)