Artikel Artikel Terkini

KRKP dan LPKP Kunjungi Griya Maggot BSF

Kedungkandang (malangkota.go.id) – Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) bersama Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP) melakukan kunjungan ke Griya Maggot BSF di Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang, Rabu (18/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mendorong pengembangan jiwa kewirausahaan generasi muda melalui pendekatan kewirausahaan hijau.

Tim KRKP bersama LPKP melakukan kunjungan ke Griya Maggot BSF di Kelurahan Cemorokandang

Project Manager Program Pangan Kota Kita, Wahyu Ridwananta, menyampaikan bahwa kunjungan ke Griya Maggot BSF ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan untuk memperkaya pemahaman tentang praktik pengelolaan sistem pangan secara berkelanjutan.

“Khususnya dalam hal pengelolaan limbah organik melalui budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF), penguatan bank sampah, dan pengembangan pertanian organik,” jelas Wahyu yang akrab disapa Nanta.

Program Pangan Kota Kita mendorong transformasi sistem pangan perkotaan melalui kolaborasi multi pihak secara partisipatif. Pelibatan lintas sektor, termasuk kelompok muda dan masyarakat rentan, diharapkan mampu mendorong lahirnya kebijakan daerah yang mendukung sistem pangan yang berdaulat, tangguh, dan inklusif.

Kaum muda juga didorong agar menjadi agen perubahan dalam sistem pangan kota. Melalui inovasi dan kreativitas mereka, diharapkan lahir ide-ide baru yang mampu memperkuat ketahanan pangan, sekaligus membuka peluang ekonomi melalui kewirausahaan hijau.

Program ini direncanakan akan dilaksanakan selama dua tahun, mulai Desember 2024 hingga November 2026, dan berlangsung di dua kota, yakni Kota Malang dan Kota Bogor. Strategi pelaksanaan program meliputi riset situasi sistem pangan kota, pelatihan peningkatan kapasitas, forum multi-stakeholder, penyusunan kerangka sistem pangan, dokumentasi kebijakan, konsultasi publik, advokasi, serta pembentukan forum kewirausahaan muda ramah lingkungan.

“Untuk Kota Malang, kami mendorong agar pelaku usaha, khususnya yang bergerak di bidang ketahanan pangan dapat mengarah pada praktik yang lebih hijau, seperti penggunaan bahan lokal, kemasan ramah lingkungan, dan proses produksi yang minim jejak karbon,” tegas Nanta.

Sementara itu, pemilik Griya Maggot BSF, Yusup Karyawan, menyambut baik kunjungan ini. Ia menyebutkan bahwa selain menjadi bagian dari monitoring program, kegiatan ini juga menjadi sarana berbagi pengetahuan.

“Di Griya Maggot BSF, kami berbagi pengalaman terkait budidaya maggot, pengembangan pertanian organik, serta praktik urban farming yang dapat diterapkan di lingkungan perkotaan,” terang Yusup.

Melalui program ini, diharapkan Kota Malang dapat menjadi salah satu contoh kota yang berhasil mewujudkan transformasi sistem pangan berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi aktif generasi muda dan seluruh pemangku kepentingan. (cah/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content