Malang, MC – Prajurit sangat memerlukan tempat tinggal, dan di Lanud Abdulrachman Saleh Malang anggota TNI AU masih banyak yang kontrak atau menyewa di luar. Sekitar 40 persen anggota belum bisa difasilitasi dengan rumah dinas.
Tempat tinggal yang tersentral dan didalam lingkungan Lanud (Abd. Saleh) akan memudahkan untuk mengerakkan pasukan, sehingga apabila negara membutuhkan mereka, maka dalam waktu sekejap pasukan bisa segera digerakkan.
Hal itulah yang disampaikan Danlanud Abd. Saleh Malang, Marsma TNI H. RM Djoko Senoputro SE, MM, Senin (22/8). Menurutnya, apabila tempat tinggal para prajurit menyebar dan lokasinya di luar lingkungan Lanud, maka akan menjadi kendala dalam mengerakkan pasukan, dan pasti akan menjadi kendala dalam membutuhkan gerak yang cepat.
Pada tahun 2016 ini, TNI AU telah menyiapkan anggaran untuk kebutuhan tempat tinggal bagi prajurit di seluruh Indonesia. Untuk Lanud Abd. Saleh telah menyiapkan lahan dua hektar yang akan dibangun tempat tinggal yang menurut rencana akan berdiri 22 unit rumah atau 11 kopel.
“Lahan seluas dua hektar ini akan berdiri rumah tipe 45 dan juga jalan, fasilitas umum, serta RTH (Ruang Terbuka Hijau),” jelas Letkol Sus Ahmad Fauzi, ST, S.Eng selaku Kepala Seksi Fasilitas dan Instalasi.
Jumlah ini disesuaikan dengan anggaran yang ada dan selanjutnya di tahun 2017 akan dilanjutkan dengan pembangunan perumahan yang baru. Lahan seluas dua hektar tersebut kini sudah mulai di kliring dan di dozer.
Menurut rencana, lanjut Fauzi, setelah selesai dozer akan dilakukan penggalian dan peletakan batu pertama. “Perumahan ini rencananya akan dibangun dan bisa ditempati sekitar bulan Desember 2016,” pungkasnya. (say/yon)