Untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan, suatu daerah harus mempunyai gudang atau lumbung yang digunakan sebagai tempat penyimpanan stok pangan. Terkait hal tersebut, Kota Malang ternyata sampai saat ini belum mempunyai lumbung pangan tersebut. Alasannya, stok pangan bagi Kota Malang selama ini sudah ditangani oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Malang.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Malang, Sri Winarni, SH, Selasa (04/12). Namun Pemkot Malang bakal terus menambah jumlah kawasan rumah pangan lestari (KRPL) sebagai cadangan ketahanan pangan. “Hal ini untuk menjaga kesediaan pangan mulai dari tingkat keluarga. Kami berencana akan membentuk tiga KRPL di tiga rukun warga (RW),” jelasnya.
“Kota Malang bukan sentra atau produsen pangan, dan untuk masalah ketahanan pangan kita berkoordinasi dengan Bulog. Untuk program KRPL ini, warga masyarakat akan akan dihimbau memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan rumah agar ditanami sayuran dan budidaya lele. Mereka nantinya akan mendapat bantuan bibit sayuran dan bibit lele,” tambah Winarni.
Saat ditanya tentang program KRPL di Kota Malang yang hanya di tiga RW, menurut Winarni, karena alokasi yang didapat Kota Malang dari Pemprov Jawa Timur hanya sejumlah itu. Yang mendasari hal itu adalah sumber dananya berasal dari Pemprov Jawa Timur dan pemerintah pusat. “Program ini akan direalisasikan tahun depan. Tahun-tahun sebelumnya kita juga sudah dapat, akan tetapi saya lupa jumlah pastinya berapa,” ungkapnya.
“Pemkot Malang mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp 40 juta dalam APBD 2014 mendatang. Saat ini masih proses pembahasan Kebijakan Umum Anggaran–Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA–PPAS). Dalam program KRPL ini, kami hanya menyiapkan pembinaan, yaitu petugas yang akan turun langsung ke lapangan untuk menyampaikan pentingnya ketahanan pangan di rumah tangga. Pemkot menyediakan pembinaan untuk rumah tangga lestari, rumah tangga yang akan menjadi bagian KRPL,” pungkas Winarni. (say/dmb)
