Jika ada yang kontra dengan diterapkannya program satu jalur di kawasan Dinoyo, ada pula yang mendukung kebijakan Wali Kota Malang. Di antaranya adalah Aliansi Masyarakat Malang Peduli Kepentingan Umum (AMMPEKUM) yang menggelar aksi mendukung diterapkannya kebijakan satu jalur, Jumat (20/12).
Selain melakukan konvoi dari Stadion Gajayana dan berkelilig melewati Jl. Gajayana, Jl. MT. Haryono dan Jl. Panjaitan AMMPEKUM juga menggelar aksi di Halaman Balai Kota Malang. Lelah berorasi, para peserta memasang spanduk dukungan kepada kebijakan Wali Kota Malang di depan Balai Kota Malang.
Banyaknya spanduk yang ditinggalkan para pendemo menarik perhatian masyarakat sekitar yang lewat, termasuk wisatawan asing.
Koordinator aksi Yudhi Turba mengungkapkan, aksi ini merupakan inisiatif warga setelah melihat dampak positif diterapkannya program satu jalur. Kebijakan Wali Kota Malang sangat positif karena dengan diterapkannya program satu jalur, kawasan Jalan Gajayana, MT Haryono dan Panjaitan arus lalu lintasnya menjadi lancar.
“Kebijakan wali kota sudah tepat, kebijakan ini untuk masyarakat luas, di kawasan ini menjadi lancar setelah diterapkan program satu arah,” terang Yudhi, Jumat (20/12).
Warga Jl. Panjaitan, Rodiah mengaku sempat khawatir adanya konvoi masa pendukung lewat di Jl. Panjaitan akan bentrok dengan warga yang menolak. Kenyataan ini sangat memprihatinkan bagi dirinya sebagai warga kecil, sebab jika sampai terjadi bentrokan di jalan dan sampai ada korban, tentu masyarakat juga yang rugi.
“Apa tidak bisa dibicarakan lagi solusi mengatasi kemacetan di Jl. Panjaitan. Saya yakin, jika dibicarakan baik-baik pasti ada jalan keluar,” terang Rodiah.
Sebagai warga, Rodiah mengakui dengan diterapkannya satu jalur, memang di kawasan Jl. Gajayana, Jl. MT Haryono, dan Panjaitan selama ini bisa lebih lancar. Meski begitu, efek sampingnya jalan-jalan terabasan yang ada di Kota Malang saat ini justru banyak yang macet di kampung-kampung. (cah/dmb)