Pemilihan/ Pemilu Legislatif (Pileg) akan digelar pada tanggal 9 April 2014 mendatang. Terkait hal tersebut KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kota Malang melakukan sosialisasi mengenai pemilu tersebut. Kegiatan seperti ini merupakan bagian dari agenda/kegiatan sosialisasi KPU kota Malang dalam rangka mengenalkan pemilu 2014.
Hal itulah yang disampaikan oleh Komisioner KPU Kota Malang, Zainuddin pada acara sosialisasi yang dilaksanakan di Aula Cafe & Resto Baiduri Sepah, Jalan Raya Tlogomas Malang, Kamis malam (26/12). Menurutnya, pada kegiatan ini, KPU Kota Malang sengaja bekerjasama dengan kalangan media, baik cetak dan elektronik.
“Kami berharap nantinya kaum media bisa menjadi bagian dari stakeholder yang akan turut menyukseskan pemilu secara efektif, efisien dan tetpat sasaran. Malam ini kami juga mengenalkan 25 orang tim relawan demokrasi yang kami bentuk, guna membantu tugas-tugas KPU Kota Malang. Mereka bekerja untuk kami sebagai relawan, dan tidak mendapat bayaran,” urai Zainuddin.
Ditambahkannya, bahwa KPU Kota Malang menginginkan agar para relawan-relawan itu nantinya tidak terlampau asing dengan media, sehingga saat mereka bekerja untuk melakukan maping terhadap kegiatan sosialisasi sesuai segmentasinya bisa dikomunikasikan dengan kalangan media. “Harapannya di semua lini, sosialisasi ini tepat sasaran dan akan masuk pada lini-lini sesuai segmennya,” urai Zainudin.
Adapun tugas dari para relawan ini, kata dia, yaitu melakukan maping kegiatan sosialisasi sesuai dengan segmennya, seperti untuk kalangan pemilih pemula, agama, disabilitas, kaum perempuan, dan kelompok masyarakat pinggiran. “Setiap kelompok ada 5 orang relawan. Mereka akan maping persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan sosialisasi pemilu yang efektif seperti apa, untuk masing-masing segmen,” imbuhnya.
Dengan demikian, lanjut Zainuddin, kegiatan sosialisasi pemilu ini bisa tepat sasaran dan mengena pada setiap segmen. Yang kedua, tugas dari para relawan itu adalah membantu kegiatan KPU Kota Malang, baik yang turun ke lapangan hingga dokumentasi kegiatan. “Selain itu, mereka juga akan bersinergi dengan media, jika seandainya pihak KPU kurang mampu/lemah dalam mengcover informasi-informasi yang berkaitan dengan pendidikan politik masyarakat dan sosialisasi,” tuturnya.
“Para relawan itu terdiri dari unsur mahasiswa, ibu rumah tangga, penggiat masyarakat, kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan, dan lain sebagainya. Sebelumnya, ada 50 orang yang mendaftar menjadi anggota relawan demokrasi ini. Dari jumlah itu kami seleksi, dan sesuai aturan harus ada 25 orang. 25 orang lainnya akan menjadi tenaga cadangan, dan tim relawan ini agar sebisa mungkin mereka menjadi corong KPU,” sambung Zainudin.
Dengan adanya tim relawan ini, terang dia, juga dapat menekan angka golput pada pemilu nanti. Selama ini KPU Kota Malang mengandalkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk menekan angka golput ini. Penekanan jumlah angka golput ini harus berdasarkan pada database, sehingga tidak ada pembiaran data.
“Sedangkan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh relawan demokrasi ini, yaitu mengenal dan tahu wilayah dimana mereka bekerja nantinya, mempunyai basic dan kompetensi sesuai segmen. Dengan demikian, setiap relawan bisa bekerja dengan maksimal, karena mereka sudah mempunyai basic kemampuan,” pungkas Zainudin. (say/dmb)