Listrik atau penerangan merupakan salah satu kebutuhan pokok warga masyarakat. Terkait pelayanan, selama ini, Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku penyuplai kebutuhan akan listrik selalu mendapat sorotan masyarakat. Mulai dari tarif hingga pelayanan lain dari PLN yang selalu dianggap ‘tidak memuaskan’ masyarakat selaku konsumen.
Hal itulah yang disampaikan oleh Hariyanto WS, selaku GM PLN Ditribusi Jatim dalam acara Talkshow dan Workshop PLN ‘Kita mulai gerakan bersih, jujur, dan bermartabat dalam mewujudkan PLN bersih’, di hotel Regent, Senin (30/12). Dalam acara tersebut, selain dihadiri oleh warga masyarakat, juga diikuti oleh perwakilan dari LSM, jajaran pemda di Malang Raya, TNI dan pihak terkait lainnya.
“Sehubungan dengan hal tersebut, kami ingin masukan dari masyarakat, baik saran maupun kritik untuk perbaikan di internal PLN. Selama ini citra PLN di masyarakat tidak baik, mulai dari pelayanan dan lain-lain. Namun, dalam empat tahun terakhir kami sudah mulai melakukan berbagai perubahan,” urai Hariyanto.
Ditambahkannya, sebenarnya listrik di Jatim surplus, dan tidak benar kalau sampai ada info kekurangan listrik. Kita mempunyai 16 kantor cabang di Jatim, seperti di Malang, Jember, Situbondo, Banyuwangi dan sebagainya. “Kami akan berusahan semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen,” imbuhnya.
Hariyanto juga tidak memungkiri jika masih banyak masyarakat yang masih belum mendapat pelayanan dari PLN. Menurutnya, PLN memiliki berbagai strategi untuk menuju PLN bersih ini, seperti halnya untuk memperbaiki image, service, dan operational. “Partisipasi semua pihak, transparansi informasi, dan akuntabilitas turut menentukan keberhasilan dari program yang dicanangkan PLN ini,” sambungnya.
Selain itu, tambah Hariyanto, pelayanan kontrol dan pembayaran tagihan PLN sudah menggunakan teknologi terkini yang canggih, sehingga dapat meminimalisir korupsi atau penipuan. “Kami juga ada layanan call back tentang pelayanan PLN. Petugas nantinya akan menghubungi pelanggan mengenai pelayanan PLN dan hal lain yang memerlukan konfirmasi serta klarifikasi,” ungkapnya.
“Untuk menekan atau bahkan menghapus tindakan yang tidak menyenangkan, yang mungkin bisa dilakukan oleh oknum petugas PLN, kami kirimkan surat ke semua kantor cabang yang isinya agar para petugas tidak menerima suap, atau gratifikasi. Kami juga memasang spanduk dan publikasi di media massa seputar program PLN bersih,” papar Hariyanto. (say/dmb)