Blusukan Wali Kota Malang ke RW 7 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang hari Minggu (07/12) kemarin, selain bisa memotret secara langsung realita masih banyaknya warga yang hidup dibawah garis kemiskinan di tengah gemerlapnya Kota Malang, Wali Kota Malang H. Moch. Anton juga bisa melihat langsung salah satu wilayah yang nantinya akan dijadikan sebagai kawasan industri.
Berbeda dengan kondisi di jantung Kota Malang yang sudah penuh dengan penduduk, di RW 7 Kelurahan Tlgowaru keadaannya masih sangat pedesaan sekali. Dari 64 hektar lahan yang rencananya akan dijadikan kawasan industry, sejauh mata memandang yang terlihat adalah hamparan tanah yang rimbun dengan rerumputan dan berbagai macam tanaman palawija.
Pria yang akrab disapa Abah Anton itu mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dengan akan dibangunnya kawasan sentra industri di Kelurahan Telogowaru. Kawasan industri itu bisa menjadi pengembangan masa depan Kota Malang di bidang industri sekaligus pengembangan wilayah timur Kota Malang.
“Saat ini sedang dibuatkan bagaimana master plan pengembangan kawasan industri di Kelurahan Tlogowaru. Tahun 2015 nanti saya berharap pembangunannya sudah mulai bisa dilakukan,” jelas Anton, Selasa (09/12).
Anton mengungkapkan dengan nantinya memiliki kawasan industri di Kelurahan Tlogowaru diharapkan bisa semakin meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Malang. Dengan adanya kawasan industri baru menjadi peluang usaha bagi warga Kota Malang untuk mengembangkan berbagai produk unggulan yang dimiliki agar bisa memenuhi permintaan pasar.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si membenarkan bahwa saat ini kawasan Tlogowaru sedang disusun master plan-nya sebagai kawasan indutri. Tidak hanya di Tlogowaru saja, nantinya kawasan industri juga mencakup Kelurahan Arjowinangun.
“Pembangunan kawasan industri Tlogowaru nanti rencanaya mulai direalisasikan tahun 2015. Pada tahun 2016 dijadwalkan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang menanganinya sudah terbentuk sehingga saat kawasan industri nanti jadi sudah ada yang menangani secara profesional,” terang Ida. (cah/yon)
