Kegiatan Wali Kota Malang H. Moch. Anton melakukan blusukan ke kampung-kampung di Kota Malang terus mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari masyarakat. Begitu juga saat Wali Kota Malang melakukan blusukan ke Kelurahan Tanjungrejo dan Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, berbagai masukan warga langsung bisa didengarkan oleh orang nomor satu di jajaran Pemerintahan Kota Malang ini, Minggu (16/2).
Anton mengungkapkan senang bisa blusukan kampung ke Kelurahan Tanjungrejo serta Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun untuk bertemu warga dan berdialog secara langsung. Dari pertemuan ini banyak sekali masukan dari warga ke Pemerintah Kota Malang agar ke depan Kota Malang semakin baik.
“Masukannya macam-macam mulai dari pembuatan gapura, tidak adanya tempat bermain hingga jalan-jalan yang masih rusak. Saya sanggupi semuanya akan segera selesai,” jelas Anton, Minggu (16/2).
Anton menyebutkan untuk jalan-jalan yang rusak di Kelurahan Tanjungrejo dan Kelurahan Sukun pihaknya sengaja mengajak Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melihat kondisi jalan di dua kelurahan itu secara langsung. Dalam satu minggu ke depan jalanan yang rusak harus segera selesai diperbaiki.
“Kegiatan ini adalah kegiatan kedua saya melakukan blusukan untuk menjaring aspirasi warga, kegiatan ini juga merupakan sosialisasi APBD tahun 2014 yang semuanya untuk rakyat,” tegas Anton.
Anton menambahkan untuk menjaring aspirasi warga seperti ini, pihaknya sengaja dua minggu sekali akan blusukan ke 57 kelurahan di Kota Malang secara bergantian. Harapannya agar sebagai pemimpin, ia mengetahui secara riil apa yang menjadi masalah bagi warga untuk kemudian dicarikan solusi sehingga Kota Malang semakin bermartabat.
Dengan program ini, dengan jumlah warga Kota Malang yang mencapai 845.683 jiwa dan 300 ribu masyarakatnya masih hidup dibawah garis kemiskinan, ke depan hal tersebut harus bisa terus ditekan. Melalui berbagai program yang dilakukan ini diharapkan angka kemiskinan di Kota Malang bisa terus dikurangi.
“Adanya program ini Pemkot ingin 300 ribu masyarakat yang masih miskin bisa sejahtera, sesuai dengan komitmen saya sejak masih belum menjadi wali kota untuk menyejahterakan wong cilik,” tegas Anton.
Dengan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun ini yang hampir mencapai angka Rp. 1,7 triliun, Anton berharap uang sebanyak itu bisa semakin menyejahterakan warga. Anggaran tersebut 54 persen akan digunakan untuk pembangunan dan 46 persen adalah untuk belanja pegawai di Kota Malang.
Adanya dana APBD ini juga untuk mendukung dijalankannya program pendidikan gratis yang sedianya tahun ini sudah dianggarkan dana sebesar Rp. 160 miliar. Alokasi dana ini adalah untuk menunjang pendidikan gratis mulai dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK.
“Tentu tidak bisa semua kebutuhan masyarakat pra sejahtera diambilkan dana dari APBD, karena itu harus ada kerja sama dengan berbagai pihak,” ucap Anton.
Dalam kesempatan ini Anton juga mengajak warga untuk bersyukur karena Kota Malang terhindar dari dampak musibah bencana letusan Gunung Kelud. Kalau sebelumnya Pemkot Malang sudah mengirimkan bantuan ke Kota Kediri, Sabtu (15/2), Pemkot Malang akan kembali menggalang bantuan untuk dikirimkan kepada korban letusan Gunung Kelud di Pujon, Kabupaten Malang, Selasa (18/2). (cah/yof)