Kita sebagai masyarakat/ konsumen, LSM, atau pengamat, hendaknya tidak terlalu dekat dan terlalu jauh dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ketika PLN atau perusahaan publik lainnya, mempunyai prestasi dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat, ya kita respon dengan baik pula. Akan tetapi, saat mereka buruk, kita harus kritisi, dan hilangkan rasa segan.
Demikian yang disampaikan oleh Ketua Dewan Perkumpulan Malang Corruption Watch (MCW), Luthfi J Kurniawan, dalam acara Talkshow dan Workshop PLN ‘Kita mulai gerakan bersih, jujur, dan bermartabat dalam mewujudkan PLN bersih’, di hotel Regent, Senin (30/12).
“Berdasarkan hasil penelitian Transparansi International, indeks SDM manusia Indonesia setara dengan Vietnam yang merupakan negara baru tumbuh, dan hal ini sangat miris. Indeks demokrasi Indonesia juga di bawah Timor Leste yang juga merupakan negara yang baru terbentuk. Tapi indeks korupsi dibawah Timor Leste,” urai Luthfi.
Dari 2.000 pengaduan yang masuk ke MCW, terang dia, 10 persen tentang PLN, meskipun sejauh ini PLN selalu transparan dalam berbagai hal, dibanding BUMN/BUMD lain, dan juga SKPD yang ada di Malang Raya ini. “Kenapa semua data tidak dipampang di papan yang bisa diketahui semua lapisan masyarakat. Kita kalah dengan takmir masjid,” imbuh Luthfi.
Dalam konteks ini, lanjut Luthfi, PLN jangan hanya dimaknai sebagai penyuplai listrik, tapi lebih dari itu. Kita bisa belajar lebih banyak dan mendapat suatu manfaat dari PLN, seperti halnya sekolah gratis dan penyediaan infrastruktur. “Mari bangun pemikiran kita tentang hal itu mulai sekarang, karena banyak hal yang bisa kita peroleh dari perusahaan publik, dan tidak hanya PLN dalam hal ini,” ungkapnya.
“Pencitraan/kampanye tentang keberhasilan atau kebaikan suatu hal yang gampang, tapi yang sulit adalah merawat komitmen ke depan seperti apa nantinya. Kami berharap transparansi yang dilakukan PLN bisa diikuti oleh instansi lain, sehingga kehidupan ini akan lebih indah. Kalau kita benar/ transparan, kenapa harus takut,” tandas Luthfi.
Sementara itu, Hariyanto WS, selaku GM PLN Ditribusi Jatim mengaku siap menerima kritik dan saran dari masyarakat, LSM dan sebagainya agar ke depan PLN bisa lebih baik lagi, khususnya di wilayah kerja Jatim. “Sampaikan semua kritik, saran, dan pemikiran kepada PLN. Kami siap menerima semua itu dengan tangan terbuka,” ujarnya.
“Apa yang disampaikan masyarakat selaku konsumen serta MCW pada hari sangat baik dan akan menjadi referensi bagi kami. Dengan program PLN bersih ini, semoga mendapat dukungan semua pihak, terutama masyarakat sebagai pengguna layanan kami. Sampaikan saja segala sesuatunya yang kurang nyaman mengenai pelayanan PLN,” papar Hariyanto. (say/dmb)