Berita

BERAS LANGKA, DISPERINDAG KOTA MALANG LAKUKAN SIDAK

Sehubungan dengan kelangkaan dan melambungnya harga beras di pasaran, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa gudang beras yang ada di lima kecamatan di Kota Malang. Diadakannya sidak ini karena disinyalir adanya permainan yaitu penimbunan beras di gudang atau tengkulak beras.

disperindag-gelar-sidak

Sasaran pertama di toko dan gudang UD. Angger yang ada di Jl. Sunandar Priyo Sudarmo, Blimbing milik Lilik Subianto. Di gudang ini tidak ditemukan penimbunan beras dan bahkan pemilik mengeluh karena sudah sekitar tiga minggu ini pasokan beras sangat minim. “Biasanya dalam sehari ada kiriman 10 ton dan terjual 2-3 ton habis. Tapi sekarang tidak demikian, dan hampir semua jenis beras mengalami kelangkaan,” ujar lilik.

Sejak ada kenaikan harga beras, kata dia, pihaknya takut mau memesan dalam jumlah besar, karena dikhawatirkan minim pembeli. “Kami disini hanya menjual eceran kepada konsumen. Beras yang kami jual diantaranya merk Mentari, Apollo, Menco dan Bintang Timur. Operasi pasar yang dilakukan pemerintah pun dalam beberapa hari ini tidak begitu besar pengaruhnya,” imbuh Lilik.

Saat ditanya kenapa pasokan beras langka, menurut perempuan paruh baya itu karena petani belum panen dan atau gagal panen. “Tidak hanya saya, beberapa pemilik gudang dan pedagang mengeluh dan mengalami kerugian saaat beras langka dan harganya naik seperti saat ini. Kami berharap pemerintah segera mengatasi permasalahan ini,” harapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh karyawan Pabrik Beras (PB) Parikesit, Eli Tiani yang ada di Jl. Kolonel Sugiono 16 Gadang. Bahkan saat tim sidak yang juga didampingi aparat Kepolisian mendatangi ke PB Parikesit, disana tidak ditemukan tumpukan beras. Tim hanya menemukan bungkus beras yang ditata rapi. Menurut Eli, biasanya setiap hari ada kiriman beras sekitar 1,5 ton.

Tim sidak pun akhirnya bergeser ke gudang Taruna yang lokasinya tidak jauh dari PB Parikesit. Di gudang beras ini cukup banyak stok beras, dan kebetulan saat tim datang sedang ada kiriman beras yang datang dan saat itu sedang dalam proses pemindahan. Di gudang ini ada sekitar 50 ton beras dengan berbagai merk. Namun pihak pengelola tidak bisa memastikan jumlah beras dan mengarahkan tim untuk datang ke kantor administrasinya yang ada di Jl. Martadinata.

Tak lama kemudian tim dan puluhan wartawan yang mengkuti sidak ini menuju ke kantor administrasi. Menurut pemilik UD Taruna, Budianto, pihaknya melayani kebutuhan beras bagi masyarakat  Malang Raya, dan penjualan sehari antara 15-20 ton. “Di desa tidak ada stok beras. Kalau panen langsung dijemur, digiling, dan dijual. Tiga minggu terakhir ini sulit stok beras,” akunya.

Dari hasil sidak ini, Kepala Disperindag Kota Malang, Dra. Tri Widyani P., M.Si mengaku akan terus melakukan sidak sampai harga beras stabil dan tidak mengalami kelangkaan. “Kami tidak akan menyerah dan akan melakukan sidak ke beberapa gudang beras. Informasi dari berbagai pihak sangat kami butuhkan, sehingga kami dapat melakukan sidak apabila disinyalir ada penimbunan beras,” ungkapnya.(say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content