Wali Kota Malang, H. Moch. Anton tiba-tiba ingin mencoba naik bus wisata Kota Malang yang diberi label ‘Malang City Tour’ atau biasa disebut Macyto. Dengan didampingi Kepala Bagian Humas, M. Nur Widianto, S.Sos dan Kapala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Drs. Wasto, SH, MH, pria yang akrab disapa Abah Anton itu naik ke bus di lantai dua.
Bersama dengan penumpang lain yang saat itu sudah menunggu di depan Balai Kota Malang, Abah Anton berbaur dengan penumpang lain. Setibanya di sekitaran Alun-alun Merdeka di Jl. Merdeka, tepatnya di depan Kantor Pos Malang, tiba-tiba Abah Anton menyuruh bus untuk berhenti. Dan ternyata banyak ranting pohon yang menghalangi dan mengganggu laju bus Macyto khususnya bagi penumpang yang naik di lantai dua.
Abah Anton bersama Kepala Bappeda dan Kabag Humas langsung mengambil gergaji dan sabit yang saat itu sudah disiapkan di dalam bus. Abah Anton pun ikut membantu proses pemangkasan ranting pohon yang mengganggu. Meski kotor, namun politisi PKB itu tidak memperdulikannya.
Selama ini, ranting pohon yang ada di sekitaran Alun-alun Merdeka memang banyak yang menggantung ke bahu jalan. Dibantu oleh petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Abah Anton pun menuntaskan pemotongan ranting-ranting pohon beringin tersebut. Meski sempat membuat arus lalu lintas tersendat, namun hal ini sangat penting dilakukan demi kenyamanan penumpang bus Macyto ke depannya.
“Jika saat Macyto berkeliling Kota Malang tidak terganggu ranting pohon, maka akan memberikan kenyamanan bagi penumpang. Apabila di beberapa ruas jalan di sepanjang rute Macyto masih ada ranting pohon yang mengganggu, penumpang bisa memberitahukannya kepada petugas DKP Kota Malang,” ujar Abah Anton.
Ditambahkannya, selama ini warga Kota Malang dan wisatawan sangat antusias untuk naik bus wisata gratis ini. Jadi kenyamanan penumpang merupakan faktor penting. “Kita juga sudah bekerjasama dengan pihak Telkom dan PLN untuk merapikan kabel yang membentang di jalan raya,” imbuh Abah Anton. (say/yon)