Berita

Jelang MEA 2015, Baru Dua Sektor Yang Siap Bersaing

Jelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ternyata berbagai bidang dan profesi yang ada di Indonesia banyak yang masih lemah. Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Sumarna F. Abdurahman mengatakan baru di sektor pariwisata dan kesehatan saja yang sudah siap bersaing, Senin (20/4).

Ketua BNSP Sumarna F. Abdurahman (sebelah kanan berkacamata) foto bersama, Senin (20/4)
Ketua BNSP Sumarna F. Abdurahman (sebelah kanan berkacamata) foto bersama, Senin (20/4)

Dalam Sosialisasi Program Sertifikasi SMK di Jawa Timur yang dilaksanakan di Edotel (Education Hotel) SMKN 2 Malang, Sumarna menjelaskan, menghadapi MEA nanti, masih sektor pariwisata dan kesehatan yang tenaganya sudah banyak tersertifikasi. Sedangkan sektor lain yang mencapai sepuluh sektor masih lemah, diantaranya sektor otomotif, jasa online elektronika, produksi karet, tekstil, perikanan, barang dari kayu, penerbangan, dan logistik.

“Adanya kegiatan sertifikasi kali ini adalah upaya percepatan sertifikasi profesi, ini sangat penting agar nanti tenaga kerja Indonesia lebih diakui keberadaannya,” jelas Sumarna, Senin (20/4).

Selama ini, lanjutnya, dalam setahun tenaga profesi yang tersertifikasi hanya mencapai 40.000 orang. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia belum siap menghadapi MEA. Karena itu pada tahun 2015 ini pihaknya menargetkan bisa mencapai 300.000 tenaga kerja.

Untuk itu beberapa langkah telah disiapkan oleh BNSP, diantaranya meningkatkan jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sebelumnya hanya ada 137 menjadi 600 LSP. Selain itu juga dibentuk Komite Sertifikasi Sektoral (KSS). Sedangkan dalam hal kualitas, sertifikasi yang dulunya menggunakan skema nasional akan dirubah menjadi internasional agar lebih diakui dunia internasional.

“Potensi sumber daya alam yang besar di Indonesia tidak boleh membuat bangsa ini lengah, sedikit saja terlena pasti generasi bangsa ini akan tergilas oleh negara lain,” tegas Sumarna.

Dari kenyataan itu, Sumarna mengatakan jika pihaknya akan terus berusaha meningkatkan jumlah sertifikasi terutama di 12 sektor prioritas tersebut. Bagi siswa SMK. kami juga terus mendorong agar seluruh SMK bisa menjadi LSP yang nantinya dapat mengeluarkan sertifikasi bagi para lulusan. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content