Setelah uji pasar di Jakarta, Bandung, Bali dan beberapa kota besar lainnya, akhirnya bahan bakar jenis baru yaitu Pertalite untuk pertama kalinya diperkenalkan di Kota Malang. Uji pasar ditempatkan di SPBU Dirgantara di Jl. Danau Toba, Jumat (14/8).
Pertalite adalah BBM (Bahan Bakar Minyak) baru dengan Research Octane Number (RON) 90, dengan harga per liter Rp 8.400 atau Rp 1.000 lebih mahal dari BBM jenis Premium. Tahap pertama ini, Pertalite diperkenalkan di 12 Stasiun Pengisian Bahan Bahar Umum (SPBU) yang ada di Malang Raya, seperti SPBU di Jl. Ki Ageng Gribig dan SPBU Blimbing.
Direktur Pemasaran Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan jika Pertalite ini termasuk jenis BBM berkualitas tinggi. “Disamping ramah lingkungan, lebih ekonomis, tidak membuat kerak pada mesin kendaraan, juga membuat pembakaran mesin lebih sempurna,” bebernya, Jumat (14/8).
Ke depan, kata Bambang, selama tiga minggu terakhir sejak uji pasar Pertalite ini, ada sekitar 15 persen pengguna Premium bermutasi ke Pertalite. “Target kami sampai akhir tahun ini bisa mencapai 20-30 persen,” imbuhnya.
Sedangkan pengguna BBM jenis Pertamax, lanjut dia, hanya sekitar satu persen. Meski demikian, berjalannya waktu, Bambang optimis pengguna Pertalite akan terus bertambah dan masyarakat akan segera mengerti kelebihan dari Pertalite ini.
“BBM jenis Premium untuk sementara tidak akan dihapus. Tapi jika selisih harga antara Premium dengan Pertalite dibawah Rp 900, kami yakin masyarakat lambat laun akan meninggalkan Premium. Saat itulah Premium akan dihapus dari peredaran,” sambung Bambang. (say/yon)
