Malang, (malangkota.go.id) – Bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Nurcahyanto, pada Rabu (6/7/2022) Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko meninjau kesiapan Perumda Tunas atau Rumah Potong Hewan (RPH) dalam menyambut perayaan Hari Raya Iduladha yang jatuh pada 10 Juli nanti. Dalam konteks ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut menerima jasa pemotongan/penyembelihan hewan kurban.

Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Nurcahyanto cek kesiapan Perumda Tunas

Sehingga perlu dipastikan kebersihan kandang sapi, alur atau proses penyembelihan hingga kesehatan sapi. Hasilnya, Perumda Tunas memenuhi standar sebagai tempat penyembelihan hewan kurban karena sejumlah item penilaian memenuhi kriteria. Di tempat ini dalam sehari mampu menyembelih 100 ekor sapi dan 150 ekor kambing.

Beberapa hal itu yang disampaikan pria yang kerap disapa Bung Edi itu. Ditambahkan dia, bahwa pengecekan ini selain menjelang Hari Raya Iduladha juga karena masih mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK). “Meski tidak menular atau membahayakan manusia, namun berbagai hal harus diantisipasi dan dicegah agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat,” ungkapnya.

Pria berkacamata itu juga mengimbau masyarakat agar melakukan penyembelihan hewan di Perumna Tunas agar semua terjamin dengan baik. Jika di Perumda Tunas over kapasitas dan warga terpaksa harus melakukan penyembelihan secara mandiri, maka harus didampingi/dipantau oleh dokter hewan. “Dalam hal ini kami bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang,” papar Bung Edi.

Kesiapan dan berbagai layanan di Perumda Tunas ini pun diapresiasi Pangdam V Brawijaya. “Kami sudah melakukan peninjauan kandang dan menanyakan alur penyembelihan hewan. Hasilnya bagus dan kami imbau agar warga dapat menyembelih hewannya di sini,'” tegasnya.

Sedangkan terkait penanganan kasus PMK, terutama di wilayah Jawa Timur, Nurcahyanto mengaku jika pihaknya melibatkan berbagai unsur terkait yang hingga saat ini terus bekerja secara intensif. Seperti halnya jajaran pemda, para dokter hewan dan perguruan tinggi hingga pelaksanaan vaksinasi.

“Jawa Timur mendapat kuota 360 ribu lebih dosis vaksin dari pemerintah pusat dan sudah disuntikkan kepada sapi yang terpapar virus PMK. Hingga saat ini sudah ada 60 persen sapi yang sudah divaksin dan kasusnya terus menurun secara signifikan. Kami pun melakukan penyekatan di sejumlah daerah untuk memantau dan mencegah agar sapi yang terpapar virus tidak menyebar,” pungkas Nurcahyanto. (say/ram)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content