Berita

Hadapi MEA 2015, Pelaku IKM Harus Ofensif dan Defensif

Klojen, MC – Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015 ini, pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) diimbau untuk menerapkan dua strategi, yaitu ofensif dan defensif. Potensi IKM Indonesia, khususnya di Kota Malang mempunyai kualitas yang bagus dan mampu bersaing di pasar global.

Wali Kota Malang H. Moch. Anton mendampingi Setditjen IKM Kementerian Perindustrian RI Busharmaidi mengunjungi pelatihan IKM, Kamis (27/8)
Wali Kota Malang H. Moch. Anton mendampingi Sekditjen IKM Kementerian Perindustrian RI Busharmaidi (baju batik berkacamata) mengunjungi pelatihan IKM, Kamis (27/8)

Yang dimaksud strategi ofensif yaitu perbaikan dari internal, dengan cara memperbaiki atau meningkatkan mutu dan kualitas produk. Sedangkan defensif adalah melakukan sistem penyerangan ke pasar global, sehingga produk yang kita jual dapat diterima. Sistem ini bisa juga hanya dengan mempromosikan produk unggulan yang kita miliki.

Demikian yang disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian RI, Dr. Ir. Busharmaidi, MS setelah acara sosialisasi mengenai sinergitas pemerintah pusat dan daerah dalam penguatan IKM untuk menghadapi MEA 2015 di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Kamis (27/8).

Menurutnya, sistem menyerang ini pada intinya memanfaatkan peluang pasar secara cepat dan tepat sehingga produk kita tidak kalah dengan negara lain. “Setiap ada peluang sekecil apapun, harus kita manfaatkan. Jangan sampai apa yang seharusnya menjadi pasar kita, dimasuki oleh produk negara lain,” imbuh Busharmaidi, Kamis (27/8).

“Produk-produk IKM Indonesia mempunyai peluang tinggi di pasar ASEAN, misalnya saja di sektor sandang dan pangan. Produk makanan olahan IKM kita sudah banyak, bervariatif dan memiliki nilai jual tinggi. Untuk sektor sandang dipengaruhi oleh faktor gaya hidup masyarakat yang terus meningkat, terutama di dunia fashion,” sambungnya.

Produk berbahan dasar tekstil mempunyai peluang besar, dan harus diketahui bahwa untuk busana muslim, lanjut Busharmaidi, Indonesia menjadi kiblat negara luar. “Ini salah satu amunisi dan akan menjadi senjata ampuh dalam menerapkan strategi pasar defensif kita dalam menghadapi MEA,” jelas Busharmaidi.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang, Dra. Tri Widyani P., M.Si yang juga mewakili para pelaku IKM lainnya mengaku siap untuk menyongsong MEA 2015 ini. “Banyak sekali IKM berkembang di Kota Malang yang kualitas produknya tinggi dan sudah menembus pasar internasional. Untuk hadapi MEA, saya rasa sudah siap,” ungkapnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content