Berita

Kerajinan Clay Kota Malang Diminati di Spanyol

Untuk yang ketiga kalinya di bulan September ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang menggelar pelatihan. Setelah sebelumnya pelatihan membuat kerajinan tangan menggunakan bahan dasar koran bekas dan kelobot, kemarin, Senin (14/9) Disperindag menggelar pelatihan membuat kerajinan clay yang berbahan dasar tepung.

Instruktur pelatihan membantu dan memberikan penjelasan kepada para peserta pelatihan, Senin (14/9)
Instruktur pelatihan membantu dan memberikan penjelasan kepada para peserta pelatihan, Senin (14/9)

Pelatihan yang dilaksanakan di Hotel Trio Indah 2 Malang ini diikuti sebanyak 74 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) se-Kota Malang. Beberapa bahan dasar yang digunakan yaitu tepung maizena, tepung tapioka, tepung beras, lem putih, natrium benzoat, dan baby oil.

Dari beberapa bahan itu, setelah dicampur sedemikian rupa selanjutnya akan dibentuk menjadi berbagai aksesoris seperti kalung, anting, gantungan kunci, bunga, berbagai macam miniatur hewan, boneka karakter, dan lain-lain.

Hasil kerajinan ini tak hanya laku keras di dalam negeri seperti di Lombok dan Bali, namun juga dipesan oleh negara Spanyol. Dalam dua minggu, Spanyol memesan 1.000 unit. Ini peluang bisnis yang sangat luar biasa dan harus dimanfaatkan dengan baik.

Demikian yang disampaikan salah satu instruktur pelatihan, Dwi Ningsih saat ditemui disela-sela acara. Menurutnya, para peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan, dan dari sisi hasil karyanya cukup memuaskan. “Dengan semangat tinggi, mereka tidak sia-sia mengikuti pelatihan ini,” bebernya, Selasa (14/9).

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan Edith Recardini mengatakan jika ia sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Perempuan berjilbab itu sangat menyukai berbagai kreasi dan bentuk dari bahan tepung ini. “Setelah pelatihan ini, saya berencana akan membuka usaha di rumah,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Hilda Faradipa, yang mengatakan jika ia memperoleh banyak pengalaman serta pengetahuan dari pelatihan ini. Meski masih muda, Hilda pun berencana akan melanjutkan keterampilan ini di rumah bersama keluarganya. “Kalau memungkinkan, saya juga ingin mempunyai usaha seperti ini,” tukasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content