Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Malang saat ini getol menambah pesertanya. Hal ini dilakukan karena dari jumlah penduduk se-Malang Raya yang berjumlah kurang lebih empat juta penduduk baru, 1.057 juta jiwa saja yang terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BPJS Malang, dr. Gatot Subroto, M.Kes di ruang kerjanya, Kamis (1/10).
“Padahal target secara nasional pada tahun 2019 nanti, seluruh warga Indonesia harus sudah terdaftar sebagai peserta BPJS (Kesehatan). Karena itu saat ini kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat,”ucap Gatot, Kamis (1/10).
Menurutnya, kendala yang selama ini terjadi adalah cakupan wilayah yang sangat luas di Malang Raya, khususnya untuk wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu. Untuk Kota Malang sendiri menurutnya pesertanya sudah cukup banyak yakni mencapai 70 persen dari jumlah penduduk Kota Malang.
Daerah yang penduduknya paling banyak belum terdaftar sebagai anggota BPJS diantaranya adalah di daerah pesisir Malang Selatan seperti Donomulyo , Gondanglegi dan Tajinan. Upaya yang ia lakukan untuk mensosialisasikan ke daerah- daerah terpencil seperti itu menurutnya adalah dengan menggandeng tokoh- tokoh masyarakat.
“Semua kita gandeng untuk mensosialisasikan BPJS Kesehatan, dan saat ini kami sudah bekerjasama dengan organisasi masyarakat besar seperti NU hingga kantor- kantor kecamatan,” imbuh pria yang masih dua bulan menjabat sebagai Kepala BPJS Malang ini.
Dengan upaya tersebut ia berharap agar pada tahun 2019 mendatang seluruh penduduk Malang Raya sudah terdaftar sebagai anggota BPJS Kesehatan. Bila dilihat dari total klaim yang ada, Malang Raya sudah cukup tinggi, yakni mencapai Rp 1,4 triliun.
Angka ini menurutnya tidak jauh berbeda dengan wilayah Bandung yang mencapai Rp 1,9 triliun dan ditargetkan akan bertambah pada tahun ini beriring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan. (cah/yon)