Berita

FPP UMM Turut Semarakkan Hari Krida Pertanian ke-43

Memperingati Hari Krida Pertanian Jawa Timur ke-43, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pameran hasil bumi di UMM Dome. Gelaran ini diikuti oleh beberapa Dinas Pertanian kabupaten/kota di Jawa Timur, Selasa (6/10).

Stan-stan pameran pertanian dengan berbagai produk unggulannya banyak diminati pengunjung, Selasa (6/10)
Stan-stan pameran pertanian dengan berbagai produk unggulannya banyak diminati pengunjung, Selasa (6/10)

Berbagai produk unggulan daerah, seperti buah pisang dari Kabupaten Lumajang, buah mangga dari Kabupaten Probolinggo, dan tapai manis dari Kabupaten Bondowoso mewarnai acara ini. Tak hanya itu, berbagai hasil pengembangan berbagai bibit tanaman juga dipamerkan.

Evada Aulia Ashari selaku ketua panitia mengatakan bahwa pameran ini merupakan salah satu wadah atau ajang pembelajaran bagi mahasiswa, khususnya dari Fakultas Pertanian UMM. Selain itu acara ini sangat tepat bagi kabupaten/kota untuk mempromosikan hasil pertanian unggulan di daerahnya.

Indonesia, lanjutnya, mempunyai banyak keunggulan di bidang pertanian, seperti halnya kopi yang berkelas internasional, padi dan jagung dengan kualitas tinggi. “Potensi-potensi itu harus tetap dijaga. Bahkan harus ditingkatkan, sehingga Indonesia mempunyai ciri khas atau karakter,” imbuh Aulia, Selasa (6/10).

“Pada akhir bulan Desember 2015 nanti akan menjadi pintu gerbang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kita akan memasuki pasar bebas, dan jika kita tidak mempunyai daya saing produk bermutu, maka akan tersingkir dari pasar global,” imbuhnya.

Lebih jauh Aulia mengatakan, Indonesia masih bisa dan mampu bersaing di era pasar bebas, terutama dengan hasil pertanian serta hasil dari diversifikasinya. “Teknologi dan penemuan baru di bidang pertanian sudah banyak, dan dari itu kita optimis bisa bersaing di pasar global nanti,” bebernya.

Terpisah, salah satu peserta pameran yang juga Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang menyampaikan jika para petani harus bisa diandalkan dari hasil pertanian yang dihasilkan. “Memasuki pasar bebas adalah tantangan besar, dan kita harus sudah siap sejak saat ini,” ungkapnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content