Klojen, MC – Inovasi Kota Malang membuka pasar tani sebagai solusi petani di Kota Malang untuk bisa memasarkan produk langsung kepada konsumen mendapat apresiasi yang bagus dari Menteri Pertanian. Secara khusus Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengirimkan senior planner Setyo Adhie untuk melihat langsung gelaran Pasar Tani di Lapangan Rampal, Kota Malang, Minggu (22/11).
Adhie mengungkapkan sangat mengapresiasi dengan gelaran Pasar Tani di Kota Malang yang sudah diresmikan sejak bulan Maret 2015. Ini sesuai dengan program dari Kementerian Pertanian RI agar petani bisa menjual langsung produk yang dibuat tanpa melalui perantara tengkulak.
“Saat berada di Kota Malang ini kami juga mengidentifikasi apa saja kebutuhan petani untuk bisa semakin bagus dalam menjual produk yang dibuat,” jelas Adhie, Minggu (22/11).
Menurut Adhie, dengan turun langsung ke lapangan melihat secara riil apa yang dibutuhkan petani, harapannya saat nanti Kementerian Pertanian memberikan bantuan bisa tepat sasaran. Melihat Pasar Tani di Kota Malang yang bisa berkembang dengan baik, imbuhnya, ke depan di setiap kota/kabupaten juga tidak menutup kemungkinan akan digelar pasar tani.
“Kami senang konsep Pasar Tani Kota Malang yang menjadikan pasar tani sebagai display untuk berjualan. Ini bagus untuk bisa mengembangkan kemandirian petani,” tegas Adhie.
Adanya batasan peserta pasar tani yang hanya sebanyak 12 tenda juga harus diapresiasi. Karena dengan adanya batasan yang ketat seperti itu diharapkan di pasar tani benar-benar menjual produk terbaik yang dihasilkan oleh para petani.
Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kota Malang Ir. Hadi Santoso mengatakan untuk pasar tani memang dibatasi jumlah pesertanya sebanyak 12 tenda dan sudah melalui kajian yang matang. Dengan cara ini diharapkan pasar tani tidak terkesan kumuh seperti pada umumnya dan menghindari kesan semrawut dan kurang tertata.
“Di pasar tani semua yang dijual adalah hasil produk petani Kota Malang. Harganya adalah harga dari petani, karena itu harganya pasti lebih rendah dibanding yang ada di pasar,” tegas Soni, panggilan akrab Ir. Hadi Santoso. (cah/yon)