Berita

Empat Pesawat Super Tucano Tiba di Lanud Abd. Saleh Malang

Empat pesawat tempur taktis Super Tucano tiba di Skadron 21 Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh Malang, Senin (29/2). Pesawat dengan nomor registrasi TT-3110, TT-3114, TT-3115 dan TT-3116 ini merupakan empat pesawat dari 16 pesawat yang dibeli oleh Pemerintah RI dari Brazil.

Wakil Wali Kota Malang, Drs. Sutiaji turut melakukan tradisi siram bunga ke pesawat yang baru datang agar diberi keberkahan dan keselamatan, Senin (29/2)
Wakil Wali Kota Malang, Drs. Sutiaji turut melakukan tradisi siram bunga ke pesawat yang baru datang agar diberi keberkahan dan keselamatan, Senin (29/2)

Pesawat-pesawat itu merupakan hasil MoU (Memorandum of Understanding_red) Pemerintah RI dengan Embraer Defense System, Brazil yang dilakukan dua kali, yaitu tahun 2010 dan 2011. Keempat pesawat tersebut seyogyanya datang pada tahun 2015 lalu jika tidak ada permasalah teknis di negara Brazil. Pesawat Super Tucano yang datang hari ini akan memperkuat alutsista (alat utama sistem pertahanan_red) TNI AU, khususnya di Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

Demikian yang disampaikan oleh Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Marsma TNI H. RM. Djoko Senoputro, MM kepada para wartawan. Super Tucano adalah jenis pesawat tempur ringan bermesin turboprop sayap rendah yang diproduksi oleh pabrikan Embraer negara Brazil. Pesawat tempur ini memiliki kemampuan menempuh operasi jarak jauh karena dilengkapi mesin jenis hartzell 6-blade, pratt dan Whitney Canada PT6A-68C turboprop yang masing-masing berkekuatan 1.196 KW.

“Empat pesawat Super Tucano yang datang ini menempuh perjalanan cukup lama, yaitu dua minggu dengan  melewati sembilan negara. Jam terbang yang digunakan free flight keempat pesawat itu kurang lebih 60 hingga 70 jam. Pesawat-pesawat baru ini, untuk sementara waktu tidak akan dioperasikan terlebih dahulu sebelum hasil penyelidikan pesawat Tucano yang jatuh di Jl. LA Sucipto Kota Malang beberapa waktu lalu selesai,” urai Djoko, Senin (29/2).

Guna menekan dan atau mengurangi tingkat resiko terjadinya musibah seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, menurut Danlanud, perawatan pesawat juga akan melibatkan personel dari Brazil. Sedangkan untuk maintenance, untuk tingkat berat, ringan, dan sedang, akan dilakukan oleh pihak TNI AU. “Setelah ini kita akan melakukan pengecekan apa saja yang kurang dari pesawat ini sebelum nantinya diuji coba terbang lagi,” imbuh Djoko. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content