Berita

Bulog Malang Berupaya Optimalkan Penyerapan Beras Petani

Klojen, MC – Sejak awal Maret 2016 lalu, beberapa daerah termasuk Malang sudah mulai panen padi. Sayangnya, ketika musim panen seperti ini dibarengi dengan musim penghujan yang berakibat pada penurunan kualitas padi. Tak hanya petani, para pengepul atau distributor padi pun harus sedikit bersabar. Pasalnya jika di musim kemarau padi bisa kering dijemur dalam dua hingga tiga hari, saat ini bisa sampai hari hari.

Para petani tetap memanen padinya meskipun cuaca kurang mendukung serta harga padi dalam keadaan turun
Para petani tetap memanen padinya meskipun cuaca kurang mendukung serta harga padi dalam keadaan turun

Hal itulah yang disampaikan oleh salah satu distributor padi, Suliani (55), Sabtu (19/3). Selain memakan waktu lebih banyak, kata dia, biaya operasional jadi lebih banyak. “Disisi lain, harga gabah kering yang semula sekitar Rp 4.500 per kilogramnya, saat ini ada pada harga Rp 3.700 hingga Rp 3.800 per kilogramnya. Kami berharap harga padi segera normal, dan setidaknya berada di atas harga Rp 4.000,” harapnya.

Turunnya harga padi ini ternyata juga diikuti menurunnya harga beras di pasaran. Menurut salah satu pedagang di pasar, Sumiati (58), beras yang semula Rp 10.500 per kilogramnya hingga beberapa hari terakhir ini menjadi Rp 10.000. “Penurunan harga beras ini berlaku untuk semua jenis, dengan kata lain bukan hanya beras kualitas premium,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divisi Regional (Sub Divre) Malang, Arsyad, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 5 Tahun 2015 Tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah, untuk gabah kering panen, ada pada harga Rp 3.700 per kilogramnya. “Gabah tersebut dengan kadar air 25 persen dan hampa kotoran 10 persen,” ungkapnya.

“Untuk gabah kering giling, harga per kilogramnya ada di harga Rp 4.650 dengan kadar air 14 persen dan hampa kotoran tiga persen, dan harga itu gabah sudah ada di gudang Bulog. Sesuai aturan itu, untuk wilayah Malang Raya, kami akan berupaya menyerap padi petani. Kami akan memaksimalkan kelompok-kelompok tani dan satuan-satuan kerja dalam rangka hal tersebut,” imbuh Arsyad. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content