Klojen, MC – Puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-70 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gajayana Kota Malang, Sabtu (26/3) berlangsung meriah. Tidak kurang dari 50 ribu warga Muslimat NU dari 34 kabupaten/kota se-Indonesia hadir dalam gelaran tersebut. Mereka rela berdesak-desakan dan berpanas-panasan untuk memasuki area lapangan.
Dibawah terik panas matahari, kaum Muslimat NU ini tak henti-henti mengucapkan salawat. Dari kejauhan, terlihat beberapa muslimat melaksanakan salat zuhur di area lapangan.
Di peringatan Harlah ke-70 Muslimat NU ini juga terpecahkan tiga rekor MURI (Museum Rekor Indonesia_red), yaitu pemukul rebana terbanyak, pengenaan hijab dengan jumlah peserta terbanyak, dan deklarasi Laskar Antinarkoba Muslimat NU dengan jumlah peserta terbanyak. Dalam konteks ini, kaum muslimat NU mendeklarasikan Laskar Antinarkoba sebagai bukti nyata dalam menolak tegas penggunaan serta penyalahgunaan barang haram tersebut.
Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga adalah Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, sangat mengapresiasi semangat dan antusias kaum Muslimat NU. “Mereka membawa rebana dan membawa jilbab sendiri. Dan dalam hal ini dapat dipetik makna penanaman jiwa kemandirian. Tak hanya dalam kehidupan sehari-hari, sifat kemandirian juga ditanamkan dalam organisasi muslimat NU,” ujarnya, Sabtu (26/3).
“Ukuwah Islamiyah dan kerukunan tercermin dalam kegiatan ini. Muslimat NU bisa menjadi contoh nyata dalam berdakwah untuk menegakkan ajaran Islam sesuai ahli sunnah wal jamaah. Kita harus jaga semua ini hingga akhir hayat nanti, sehingga umat Islam khususnya di kalangan NU terdapat dan terjalin persaudaraan yang kuat,” imbuh Khofifah.
Hal senada juga disampaikan oleh Wali Kota Malang, H. Moch. Anton yang mengatakan jika muslimat NU merupakan salah satu organisasi Islam yang mempunyai peran besar dalam pembangunan dan menegakkan Islam. “Kami salut dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya bagi mereka,” ungkap politisi PKB itu. (say/yon)