Malang, MC – Ketua Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) Malang Raya, Ir. Ade Herawanto, MT mengungkapkan saat ini masih banyak kekurangan atlet tinju, terutama di kelas profesional. Maka dari itu pihaknya menjaring calon-calon petinju dari amatir dan semi profesional khususnya dari kalangan pelajar.
Hal itulah yang menjadi salah satu alasan yang mendasari digelarnya Kejurnas Amatir Profesional (Ampro) ‘Malang Super Fight XXII’ hari ini, Sabtu (16/4).
Dalam konferensi pers jelang event akbar tinju tersebut, Jumat (15/4), Ade mengungkapkan tempat penyelenggaraan kejuaraan ada di Jl. Simpang Balapan Kota Malang.
Event ini akan menjadi agenda penting dalam menjaring atlet-atlet tinju di Malang Raya. “Para petinju amatir maupun profesional harus bermain fair play. Dengan demikian, pertandingan ini juga akan menjadi hiburan yang menarik dan enak ditonton,” sambungnya, Jumat (15/4).
Gelaran tinju dalam rangka HUT ke-102 Kota Malang dan HUT ke-55 Divisi Infanteri 2 Kostrad ini akan memperebutkan dua sabuk, yaitu Sabuk Walikota Malang dan Kostrad. Kejuaraan bertajuk ‘Pesta Rakyat dan TNI’ ini dipastikan akan berlangsung meriah dan menghibur.
Terpisah, pengurus KTPI Jawa Timur, Suparlan berharap agar semua elemen paham peraturan tinju, khususnya petinju dan wasit. “Dengan demikian, pertandingan akan berjalan lancar dan tidak ada protes atau pengaturan pemenang,” ungkapnya.
Nantinya akan ada 27 pertandingan, dan para petinju berasal dari Malang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta dan lain-lain. Menariknya, untuk memberikan motivasi kepada petinju, Ketua KTPI Malang Raya akan memberikan bonus sebesar satu juta rupiah bagi petinju yang menang TKO. (say/yon)
