Blimbing, MC – Kritik yang membangun menjadi tonggak dan acuan bagi Pemerintah Kota Malang dalam upaya menjalankan misi dan roda pemerintahan dengan tujuan menyejahterakan wong cilik.
Hal itulah yang disampaikan Wali Kota Malang H. Moch. Anton saat memberikan testimoni dalam launching buku berjudul ‘Mendol Dari Malang Raya’ karya Direktur Jawa Pos Radar Malang, Kurniawan Muhammad di Taman Indie, Araya Kota Malang, Senin (2/5) malam.
Wali Kota Malang yang biasa disapa Abah Anton itu menegaskan, kritik membangun dari berbagai elemen termasuk dari media massa, membuatnya bisa belajar bagaimana cara menjalankan roda pemerintahan dengan baik. Apalagi, seperti yang dituturkan Abah Anton, dirinya bukanlah walikota yang memiliki background (latar belakang_red) birokrat, sehingga terus belajar dan belajar adalah cara yang ditempuhnya.
“Kata Pak Mendagri, ada kepala daerah yang latar belakangnya birokrat dan ada yang bukan, kebetulan saya ini yang bukan dari birokrasi, sehingga perlu masukan dari seluruh elemen masyarakat,” kata Abah Anton.
Dari kritik, saran dan masukan itulah, orang nomor satu di Kota Malang itu terus berbenah sehingga dalam masa hampir tiga tahun ini, berbagai prestasi demi prestasi diraih Kota Malang, dan (prestasi Kota Malang_red) yang terakhir adalah menerima penghargaan otonomi daerah terbaik di Indonesia.
“Tidak mudah bagi kami menjalankan hal itu, bagian penting dari demokrasi berupa kritikan itulah yang sangat penting bagi pemerintah,” ucap politisi PKB itu.
Dalam kesempatan yang dihadiri Bupati Malang Rendra Kresna, Danlanud Abdurachman Saleh Malang Marsma TNI RM. Joko Senoputro, dan beberapa tokoh masyarakat itu Abah Anton memuji sinergitas di Malang Raya, dan melihat kawasan ini memiliki potensi yang cukup besar. “Seperti di Kabupaten Malang ada pantai yang eksotis, di Kota Malang ada kuliner,” tukasnya.
Sementara itu, Kurniawan Muhammad mengatakan, buku ‘Mendol Dari Malang Raya’ ini merupakan hadiah yang diberikan bagi warga. Memiliki background wartawan, Kurniawan mengaku selalu ingin menghadirkan sesuatu yang berguna dan bermanfaat kepada publik melalui tulisan.
“Ada 75 tulisan dalam buku saya, dan tetap bersandar pada kaidah jurnalistik. Dimana informasi yang kita tulis menarik dan penting,” ungkapnya. (say/yon)