Berita

Melalui Pramuka Bentuk Karakter Kaum Muda Masa Kini

Klojen, MC – Tak kurang dari 1.500 peserta mengikuti Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-55 yang digelar di halaman Balai Kota Malang. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kota Malang yang juga adalah Walikota Malang H. Moch. Anton, Senin (5/9).

Kamabicab Gerakan Pramuka Kota Malang H. Moch. Anton saat memberikan sambutan dalam upacara Peringatan Hari Pramuka ke-55
Kamabicab Gerakan Pramuka Kota Malang H. Moch. Anton saat memberikan sambutan dalam upacara Peringatan Hari Pramuka ke-55

Melalui peringatan Hari Pramuka ke-55 kali ini diharapkan dapat memotivasi semangat dan mempercepat kemandirian Gerakan Pramuka untuk mencapai keberhasilan dalam upaya pembentukan karakter kaum muda sebagai calon pemimpin bangsa masa depan yang handal dan lebih baik.

Dengan mengambil tema ‘Membangun Karakter Kaum Muda Melalui Kegiatan yang Keren, Gembira dan Asyik’, peringatan Hari Pramuka tahun 20416 dinilai sangatlah tepat jika dijadikan sebagai momentum kebangkitan generasi muda untuk terus berkarya dan berkreasi membangun bangsa dan negara.

Dalam sambutannya, pria yang kerap disapa Abah Anton itu menyampaikan bahwa Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan non formal akan melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dalam keluarga dan pendidikan formal di sekolah.

Hal ini disebabkan karena dengan pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk menghasilkan kaum muda yang handal dan berkarakter. Sedangkan peranan keluarga sebagai pelaku pendidik informal yang dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak-anak sangatlah penting.

Lebih lanjut Abah Anton menyampaikan bahwa persoalan kaum muda sering terjadi di rumah dan sekolah, maka disinilah peranan Gerakan Pramuka dalam mengatasi permasalahan kaum muda yang sering terjadi dewasa ini. Sinergitas antara lembaga pendidikan formal, non formal dan pendidikan informal dalam keluarga sangatlah penting dan menjadi keharusan demi mewujudkan kaum muda yang lebih baik.

Gerakan Pramuka yang kini berusia 55 tahun tentu tidak sama suasana dan kondisinya ketika dilahirkan. Perlu rebranding Pramuka baru yang diminati kaum muda. “Pramuka hendaknya dapat mengikuti perkembangan zaman dan tidak terkesan kuno dalam era komunikasi digital dewasa ini. Pramuka harus dapat menangkap fenomena ini dalam era kebebasan berkomunikasi,” ucapnya.

Ditambahkannya, kondisi sebagian besar generasi muda kita merupakan generasi cyber yang online setiap saat yang selalu update dan mengungkapkan kondisi secara realtime dalam media sosial. Pramuka baru harus keren, gembira, asyik, dan menyenangkan.

Tantangan bagi para pembina pramuka yang harus selalu kreatif dan berinovasi dalam membina peserta didik sehingga bangga menjadi Pramuka. Begitu pula para pelatih harus belajar terus menerus untuk dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pendidikan yang up to date tanpa melupakan prinsip dasar dan metode kepramukaan bagi para pembina pramuka.

“Untuk itu, Gerakan Pramuka hendaknya memiliki komitmen guna meningkatkan kualitas manusia dengan membekali pendidikan karakter dan kompetensi iptek berbasis kecakapan yang kelak menjadi bekal hidup (lifeskill) kaum muda indonesia” tambahnya lagi. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content