Blitar, MC – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang kembali mencetak prestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur. Dalam rangkaian Parade Budaya Kabupaten/Kota se-Jawa Timur bertajuk Jatim Specta Night Carnival yang dilaksanakan di Kabupaten Blitar pada Sabtu (30/7), Disbudpar mengirimkan tim kesenian yang merupakan gabungan dari beberapa sanggar kesenian di Kota Malang.
Tim yang di ambil dari lima kecamatan yang ada di Kota Malang dan diberi nama ‘Genaro Ngalam Community’ (komunitas seni budaya orang Malang) tersebut diantaranya adalah Kelas Sinau Seni ‘Putro Gunung Ukir’ Kota Malang, Sanggar Patrol Perkusi ‘Pidhisia’, Sanggar Seni Tari & Musik ‘Bendho Agung’, Sanggar Seni ‘Sapto Tunggul Wulung’, Sanggar Seni ‘Maya’ dan Sanggar Seni ‘Karso Budoyo’.
Dengan membawa 95 orang penari dan pengrawit, Kota Malang sukses memukau dengan menampilkan sebuah karya berjudul ‘Ontran-ontran Gembolo Geni’.
Ontran-ontran Gembolo Geni adalah sebuah ajian dan juga pusaka yang dimiliki oleh seorang raja. Adapun dalam karya ini aji gembolo geni digunakan oleh Raja Kerajaan Kanjuruhan Prabu Gajayana untuk mengusir pagebluk dan bala yang melanda Kanjuruhan pada saat itu. Dalam karya ini juga mengangkat Candi Badut yg merupakan candi tertua di Tanah Jawa yg berada di Kota Malang.
Dalam karya ini tidak hanya menampilkan sebuah pertunjukan pawai yang isinya hanya tari, musik, dan kereta hias saja, namun juga diwarnai dengan adegan seni pencak silat, akrobat, dan permainan lightning, serta atraksi-atraksi menarik lainnya.
Jatim Specta Night Carnival 2016 merupakan gelaran ketiga yang diselenggarakan oleh Disbudpar Provinsi Jawa Timur setelah yang pertama dilaksanakan di Ngawi dan yang kedua di Banyuwangi.
Dan selama tiga kali gelaran itu pula Kota Malang selau berhasil masuk sebagai penyaji terbaik. Yang lebih membanggakan lagi, selain dapat merebut dan mempertahankan predikat penyaji terbaik, Kota Malang juga menyabet kategori kereta atau mobil hias terbaik dan artistik terbaik.
“Tiga kali berturut-turut menjadi penyaji terbaik. Alhamdulilah kepercayaan dan tanggung jawab itu diserahkan Disbudpar Kota Malang kepada sutradara, penata tari, serta musik Agus Mardianto pun tidak sia-sia,” ujar Ida Ayu Made Wahyuni yang merupakan Kadisbudpar Kota Malang.
Menurutnya hal itu membanggakan, karena raihan tersebut telah membawa nama baik Kota Malang. “Ke depan, saya juga berharap agar sanggar yang ada di Kota Malang lebih giat berlatih untuk tampilan yang lebih baik dan berkualitas. Dan semoga tahun depan (2017) Kota Malang bisa menjadi jadi tuan rumah pelaksanaan giat Specta Jatim Night Carnival,” ungkapnya. (say/yon)