Walikota Malang yang akrab disapa Abah Anton itu mengapresiasi perusahaan yang sudah menggelontorkan dana CSR-nya untuk berbagai pembangunan di Kota Malang.
Penataan Kota Malang sebagai kota yang berkelanjutan, tambahnya, tentunya harus menggandeng semua pihak termasuk akademisi dan stake holder lainnya. “Pengembangan pedestrian Jl. Ijen ini tak lepas dari kepedulian dari berbagai pihak, dan itu tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” tutur Abah Anton.
Pedestrian di Jl. Ijen merupakan percontohan yang ada di Kota Malang. Pada tahun 2017 mendatang, model pedestrian itu akan dibangun mulai dari Jl. Ahmad Yani hingga kawasan Jl. Letjen Sutoyo.
“Kawasan itu banyak hotel, karena kita tahu bahwa pengunjung hotel suka berjalan kaki, sehingga dengan dibangunnya pedestrian itu bisa menguatkan budaya jalan kaki,” terang politisi PKB itu.
Kota Malang, lanjut Abah Anton, saat ini masuk sebagai salah satu ‘Green City’ di ASEAN, sehingga pada saat itu Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) mengembalikan citra Malang Kota Bunga dan hal itu sudah dilakukan dengan menambah Ruang Terbuka Hijau dan penambahan berbagai tanaman.
“Harapan kita pedestrian di Jl. Ijen ini masih dilanjutkan pembangunannya, dan akan diberi tanaman bunga yang cantik diberi vertical garden sehingga menguatkan citra Malang Kota Bunga,” harap Abah Anton.
Pemkot Malang saat ini terus mengembangkan pembangunan beberapa spot seperti di kawasan Jl. Dieng yang direncanakan akan selesai dan menjadi kado ulang tahun kota (Malang) tahun 2017.
“Kami saat ini berkomitmen untuk terus menjaga kepercayaan para pemberi CSR. Dengan begitu mereka akan terus berpikir bagaimana membangun Kota Malang di masa mendatang dengan lebih baik lagi,” pungkas Abah Anton. (say/yon)