Klojen (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang H. Moch Anton dan Wakil Wali Kota Malang Drs. Sutiaji melakukan agenda ‘Pembinaan dan Koordinasi Kepala Sekolah Tingkat Sekolah Dasar’ di Aula SMK Negeri 2 Malang. Hadir dalam kesempatan kali ini Sekretaris Daerah Kota Malang, Dr. Idrus Achmad, M.Si, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra. Zubaidah, MM, serta Kasatreskrim Polres Malang Kota AKP Heru Dwi Purnomo.
Agenda rapat koordinasi ini digelar untuk memberikan motivasi dan semangat kepada para kepala sekolah sekaligus menanggapi dugaan adanya siswa yang disetrum oleh guru di SDN Lowokwaru 3 beberapa waktu lalu.
Dalam sambutannya, Walikota Malang yang akrab disapa Abah Anton itu berpesan kepada para kepala sekolah agar kejadian yang terjadi di SDN Lowokwaru 3 menjadi pelajaran bersama bagi para guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.
“Marilah kita sikapi masalah itu dengan arif dan bijaksana. Karenanya saya berpesan kepada kepala sekolah agar lebih berhati-hati lagi dalam mendidik siswa,” pesan Abah Anton.
Ditambahkannya, guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang memiliki peran penting dalam membangun bangsa. Karena itu dengan adanya kejadian seperti ini diharapkan tidak menyurutkan semangat para pendidik dan mereka tetap memiliki semangat untuk tetap mendidik dengan baik sesuai dengan visi dan misi dalam dunia pendidikan.
“Kasus ini harus segera kita luruskan dengan baik. Saya dengar pihak keluarga juga sudah ada titik temu, dan tentunya Pemerintah Kota Malang sudah terjun langsung menangani masalah ini,” ungkapnya.
Abah Anton menekankan jika tidak ada guru yang berniat untuk menyakiti anak didiknya, guru sesuai dengan tugasnya adalah mendidik siswa dengan baik. “Tidak ada niatan sedikitpun dari guru untuk mencederai anak didik, karena itu harus ada juga pemahaman dari masyarakat akan tugas guru dalam mendidik,” jelasnya.
Senada, Wakil Wali Kota Malang Drs. Sutiaji juga berpesan kepada guru agar terus bersemangat dalam mendidik siswa dan tidak terpengaruh akan kejadian yang saat ini sedang hangat diperbincangkan.
“Masalah ini sudah menjadi viral (siswa disetrum), padahal itu tidak benar. Saya sudah minta kepada Dinas Pendidikan agar memberi motivasi kepada para guru, sehingga tidak merasa ketakutan berlebih dalam mendidik. Saya juga berpesan agar tidak ada kriminalisasi terhadap guru,” kata Sutiaji.
Pemerintah Kota Malang, lanjutnya, sudah mengambil langkah yang tegas untuk menyelesaikan masalah ini termasuk melakukan agenda koordinasi bersama kepala sekolah.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Heru Dwi Purnomo menyampaikan jika permasalahan yang terjadi di SDN Lowokwaru 3 menjadi perhatian masyarakat luas. Karena itu ia berpesan kepada para guru agar lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas sebagai pendidik.
“Mengaca kejadian kemarin, saya harapkan dalam pemberian sanksi dan pembelajaran harus sesuai dengan aturan. Pihak kepolisian dalam menjalankan tugas berdasarkan pada fakta temuan di lapangan,” terang AKP Heru. (say/yon)