Klojen (malangkota.go.id) – Silaturahmi dan Rapat Koordinasi TP PKK, DWP (Dharma Wanita Persatuan), GOW (Gabungan Organisasi Wanita), K3S (Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial), dan Perwosi (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) se-Badan Perwakilan Wilayah (Baperwil) Malang digelar di Gedung Kartini Kota Malang, Rabu (24/1).
Walikota Malang H. Moch. Anton, Ketua TP PKK Kota Malang Hj. Dewi Farida Suryani, serta Koordinator TP PKK se-Baperwil Malang, Dyah Puspitarini hadir dalam kegiatan kali ini.
Walikota Malang H. Moch. Anton dalam sambutannya mengungkapkan bahwa peran organisasi wanita sangat penting dalam pembangunan, khususnya dalam menyuarakan dan memperjuangkan hak-hak perempuan.
“Saya ucapkan selamat datang kepada semua organisasi perempuan yang hadir dalam kegiatan ini. Peran ibu-ibu sangat luar biasa dalam memberdayakan perempuan menjadi pribadi yang mandiri dan berwawasan luas,” ucap pria yang akrab disapa Abah Anton itu, Rabu (24/1).
Selain menjadi ajang silaturahmi, Abah Anton juga berharap melalui kegiatan ini organisasi-organisasi wanita yang ada mampu terus menerus memperjuangkan emansipasi kaum perempuan.
Agar peran organisasi wanita lebih efektif dan bermanfaat bagi masyarakat, maka dibutuhkan koordinasi yang lebih baik lagi antar organisasi sekaligus perlu bersinergi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Kami berharap selain bisa menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini juga bisa menjadi ajang bertukar ide dan gagasan dalam upaya memberdayakan kaum perempuan,” harap Abah Anton.
Sementara itu Koordinator TP PKK se-Baperwil Malang, Dyah Puspitarini mengungkapkan Baperwil Malang terdiri dari sembilan kota/kabupaten yang ada di Jawa Timur, yakni Kota Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Kota Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Blitar.
“Kami berharap seluruh PKK di Baperwil Malang terus berjuang untuk menyetarakan peran dan kedudukan perempuan dan laki laki agar mendapatkan kesempatan, akses serta peluang yang sama sebagai sumber daya pembangunan,” harapnya. (cah/yon)
