Berita

Wujudkan Jatim Damai, Pakde Karwo Ajak Perangi Hoaks

Surabaya (malangkota.go.id) – Dalam 2 dua hari Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo mengampanyekan Jawa Timur Damai. Setelah digelorakan kepada jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada acara HUT Satpol PP se-Jatim, Senin (19/3), kini giliran ajakan mewujudkan Jawa Timur Damai ditekankan Gubernur Jatim kepada jajaran para kepala daerah.

Penandatanganan komitmen deklarasi Jawa Timur Damai

Selain kepada kepala daerah yang ada di Provinsi Jawa Timur, ajakan juga kepada ditujukan kepada Dandim,  Kapolresta/Kapolres, Kajari, Kabakesbang, Kabag Pemerintahan, Camat, Danramil dan Kapolsek se-Jawa Timur saat Rapat Koordinasi Ketertiban dan Keamanan di Wilayah Provinsi Jawa Timur bertema Jawa Timur Aman dan Kondusif Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2018.

Acara yang digelar di Grand City Convex Surabaya, Selasa (20/3) ini menjadi tekad dari tiga pilar yakni pemerintah daerah, TNI dan Polri untuk mewujudkan Pilkada Damai sebagai bagian dari Jatim Damai.

“Pilkada hanyalah sasaran antara untuk menuju adil makmur.Pilkada bukan untuk proses menghancurkan tujuan adil dan makmur tersebut. Artinya proses Pilkada jangan mem-produce ragam ujaran kebencian, menghalalkan segala cara sehingga merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tentu ini sangat kontraproduktif dari tujuan menggapai adil dan makmur,” urai Pakde Karwo, demikian sapaan akrab Gubernur Jawa Timur itu.

Tahun 2018 di Jatim ada 18 kabupaten/kota dan satu pilgub yang tergelar secara serentak. Diinfokan pula oleh Gubernur Jatim, untuk penyelenggaraan Pilkada Serentak di Jatim, ditargetkan 70 persen partisipatori dari jumlah pemilih sebanyak 30.385.986 jiwa dari jumlah penduduk sebanyak 39.500.952 jiwa dari cakupan 8.497 desa/kelurahan dan 666 kecamatan di 38 kota/kab di Jatim.

Catatan dari Pemprov Jatim di tahun 2015, partisipan hanya 64.01 persen. Gubernur Jatim juga mengingatkan proses demokrasi akan membawa dampak kepada ekonomi negara. “Ekonomi itu persepsi, belum tentu fakta.  Sehingga isu dan atau informasi yang tidak jelas (hoaks)  dapat mengguncang sendi sendi ekonomi,” tutur pria ramah yang telah memasuki masa dua periode memimpin Jatim itu.

Ditambahkannya, kejatuhan seringkali dikarenakan kualitas SDM yang emosional, kualitas kesehatan rendah,  kualitas infrastruktur rendah dan leadership yang tidak bisa memberi kenyamanan. Kepada jajaran birokrasi Pemda, Polri dan TNI, Gubernur Soekarwo juga mendorong untuk mengembangkan dan menghidupkan solusi kultural, budaya dialog dan jalan damai yang harus ditempuh.

Sementara itu, Joko Susanto, akademisi Unair menyatakan, frase Pilkada zaman now ditandai dengan rebakan hoaks. “Ini bukan kebohongan biasa. Dialirkan untuk kepentingan kelompok/politik melalui eksploitasi massa. Modusnya memanipulasi informasi, penyesatan orientasi, dan pembiakan distrust,” info Joko.

Ditekankan oleh Dosen Komunikasi Unair tersebut, hoaks sangat berbahaya dan mengancam pondasi berbangsa.  Target eksploitasi emosi massa, dan bukan tentang benar dan tidaknya.

Menurut Joko Susanto, Indonesia terjangkiti gerakan populisme sayap kanan. Ciri-cirinya menggencarkan kampanye natif (membenturkan pribumi dan non pribumi serta benturan etnis dan isu SARA), menargetkan emosi massa daripada kebenaran info dan anti otoritas (anti penguasa).

Menghadapi itu, perlu dilakukan penegakan hukum, menggencarkan literasi informasi (kemampuan memilah informasi), dan melakukan kurasi informasi (membentuk komunitas anti hoax, satgas verfikasi informasi,  barcoding dan signalling terhadap info hoaks).

Rakor ditutup dengan penandatanganan komitmen dan pembacaan deklrasi damai yang dipandu langsung Gubernur Soekarwo dengan poin butir-butir deklarasi mewujudkan Pilkada Jatim aman dan damai, melaksanakan Pilkada yang demokratis dan sesuai peraturan hukum, menolak kampanye hitam dan politik uang, menolak hoaks yang provakatif, isu SARA dan ujaran kebencian serta berpartisipasi aktif mewujudkan kamtibmas yang kondusif.

Pjs Walikota Malang Wahid Wahyudi yang turut hadir pada rakor kali ini secara aktif ikut dalam deklarasi. Ia juga menegaskan untuk menghantarkan Pemilihan Kepala Daerah Kota Malang yang damai, demokratis berkualitas dan berjalan lancar. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content