Klojen (malangkota.go.id) – Salah satu putri Presiden RI pertama, Diah Mutiara Sukmawati Soekarnoputri terus berupaya mendorong semua elemen bangsa, termasuk Pemerintah agar turut mempunyai kepedulian terhadap seni budaya hingga berbagai benda sejarah. Dengan demikian, semua itu nantinya bisa dijadikan bahan pembelajaran dan bisa diwariskan kepada generasi bangsa di masa mendatang.
Disisi lain, seni budaya juga menjadi ciri khas serta jati diri suatu bangsa yang beradab. Miris ketika melihat generasi bangsa sekarang ini kurang mempunyai kepedulian dalam menjaga dan merawat seni budaya warisan leluhur. Gaya hidup dan pola berfikir anak muda sekarang masih didominasi budaya asing dan terkesan acuh dengan budaya bangsanya sendiri.
Beberapa hal itu disampaikan Sukmawati Soekarnoputri ketika berkunjung ke Museum Musik Indonesia (MMI) Kota Malang, Senin (26/3) malam. Sukmawati juga mengkritisi keberadaan MMI, karena menurutnya untuk disebut sebagai museum masih belum layak dan lebih tepat disebut sebagai tempat penyimpanan koleksi dari barang-barang seni musik.
Disampaikannya, museum ini salah satu contoh kekurangpedulian berbagai pihak, seperti pegiat seni dan budaya, musisi, serta pemerintah setempat. “Kalau bicara soal museum, kita harus banyak belajar dari daerah lain dan juga luar negeri, seperti halnya Tiongkok. Dari sisi IT, penataan lampu, jumlah koleksi dan penataan koleksi dan lain-lain, kita harus banyak belajar. Sehingga sebuah museum bisa sebagai sarana belajar dan bisa diwariskan bagi generasi berikutnya,” terangnya.
“Jika berbagai pihak mempunyai kepedulian, maka ke depan diharapkan berbagai seni budaya warisan leluhur dapat terjaga dengan baik, dapat dipelajari serta diwarisi oleh anak cucu pewaris bangsa ini. Sehingga harkat dan martabat bangsa ini tetap terjaga dengan baik juga,” pungkas Sukmawati. (say/yon)