Blimbing (malangkota.go.id) – 1.349 calon jemaah haji (CJH) Kota Malang diberangkatkan dari Lapangan Rampal Kota Malang, Selasa (24/07).
Satu orang jemaah atas nama Nuryati tidak bisa berangkat karena meninggal dunia beberapa hari sebelum pemberangkatan. Dari empat kloter pemberangkatan, dibagi menjadi tiga gelombang dan di setiap kloter mendapat pendampingan sangat lengkap.
Sejak pagi ribuan warga yang mengantar CJH dari Kota Malang memadati lapangan Rampal. Suasana haru tampak jelas terlihat tatkala para tamu Allah Swt ini bersiap-siap dan akan memasuki bus.
Pelepasan CJH Kota Malang dilakukan oleh Kepala Bagian Kesra dan Kemasyarakatan Setda Kota Malang Drs. Alie Mulyanto, MM didampingi beberapa pihak terkait. “Dari jemaah yang diberangkatkan hari ini, terdiri dari kloter 24, 25, 26, dan kloter 19 diberangkatkan pada hari Minggu bersama jemaah lain di Pasuruan,” ungkapnya.
Jemaah tertua pada rombongan kali ini yaitu atas nama Abdul Qodir berusia 83 tahun dan Da’iyah dengan usia 88 tahun. Sedangkan jemaah termuda atas nama Harun Ulum Fajar yang berusia 18 tahun dan Tifatur Rosidah dengan usia 19 tahun.
“Setiap kloter didampingi lima orang yang terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah, tenaga medis, ketua rombongan dan ketua regu,” imbuh Alie.
Para pendamping tersebut, lanjut dia, akan menjalankan tugasnya masing- masing sebaik mungkin, sehingga jemaah dapat menjalankan ibadah dengan khusuk. “Para jemaah asal Kota Malang ini akan menuju asrama haji di Surabaya dan akan berangkat ke Makkah pada hari Rabu. Mereka akan kembali ke Kota Malang pada tanggal 3 hingga 4 September 2018,” urai Alie.
Mengingat suhu di Indonesia berbeda dengan di Makkah maupun di Madinah, jemaah diimbau agar selalu menjaga kesehatan dan salah satunya banyak mengonsumsi air putih. “Suhu di Tanah Suci diperkirakan 52 derajat celcius, dan diharapkan para jemaah bisa mengantisipasi perubahan suhu ini agar mereka khusuk beribadah serta menjadi haji yang mabrur nantinya,” pesan Alie. (say/yon)
