Berita

Tekan Laju Inflasi, Urban Farming Jadi Program Unggulan

Malang (malangkota.go.id) – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang memiliki sejumlah program untuk menekan angka inflasi guna menjaga stabilitas ekonomi. Salah satu program unggulan TPID Kota Malang dalam merealisasi hal itu adalah dengan pelaksanaan program pertanian kota atau yang dikenal dengan Urban Farming.

Plt Wali Kota Malang Drs. Sutiaji (tengah) foto bersama Kepala Kantor Perwakilan BI Malang dan Kepala Bagian Pengembangan Perekonomian Setda Kota Malang Dra. Rinawati, MM

Plt. Wali Kota Malang Drs. Sutiaji saat ditemui di sela Rakornas Pengendalian Inflasi di Jakarta, Kamis (26/7), mengatakan ada sejumlah alasan kenapa urban farming dipilih menjadi program unggulan untuk menekan angka inflasi.

Dikatakannya, sebagai kota wisata dan tujuan pendidikan dengan perkembangan yang cukup pesat, akan berdampak pada tingginya permintaan komoditi pangan dibanding kota lain di Indonesia.

“Apalagi Malang sebagai kota terbesar kedua di Jawa Timur tidak memiliki lahan pertanian yang luas, sehingga dibutuhkan berbagai inovasi dalam mengantisipasi hal itu. Program urban farming ini adalah salah satunya,” kata Sutiaji.

Urban farming ini direalisasi dengan memanfaatkan lahan yang ada dan tidak begitu luas untuk ditanami berbagai komoditas pangan seperti sayuran dan buah. “Tujuannya tidak saja memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Akan tetapi juga menjadikan lingkungan Kota Malang semakin hijau dan sehat,” ungkapnya.

Program unggulan ini mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kota Malang yang turut serta dalam menyukseskan hal itu. Dukungan pemerintah seperti kegiatan perlombaan lingkungan hijau, Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), penguatan inisiatif Kampung Glintung Go Green (3G) sangat direspons baik oleh masyarakat dan Tim Penggerak PKK Kota Malang.

“Pertanian kota ini adalah program penting dalam mengurangi dampak inflasi. Karena itu pemerintah sebagai stabilisator ekonomi dituntut memiliki langkah antisipatif dalam pengendalian harga dan melibatkan masyarakat agar berperan aktif melalui urban farming ini,” jelasnya lebih lanjut.

Selama ini lokasi urban farming sudah disebar di lima kecamatan se-Kota Malang. Rinciannya, pada Kecamatan Klojen terdapat 13 lokasi, Kecamatan Lowokwaru 11 lokasi, Kecamatan Kedung Kandang 11 lokasi, Kecamatan Blimbing 13 lokasi dan Kecamatam Sukun 13 lokasi.

“Kami berharap program urban farming ini mampu menjawab tantangan dalam bidang ekonomi dan lingkungan sekaligus wujud dari besarnya inisiatif dan partisipasi masyarakat,” terangnya.

Perlu diketahui, laju inflasi Kota Malang mengalami tren positif pada beberapa tahun terakhir. Hingga pertengahan tahun 2018 ini Pemkot Malang berhasil menekan angka inflasi di angka 2,25 persen. Kondisi inflasi Kota Malang lebih rendah dibanding daerah lain seperti Surabaya, Banyuwangi dan Madiun. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content