Blimbing (malangkota.go.id) – Dengan dijadikannya Polowijen sebagai kampung budaya, maka Kota Malang memiliki sebuah kampung pelestarian budaya yang dapat menjadikan wisatawan tertarik untuk datang berkunjung.
Di kampung budaya yang juga merupakan kampung tematik ini, berbagai budaya akan terus dilestarikan dan akan dilakukan upaya regenerasi pewaris budaya leluhur kepada generasi muda, seperti halnya tari topeng dan pembuatan topeng Malangan.
Atas inisiasi warga Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing Kota Malang, akhirnya kampung padat penduduk ini disulap menjadi kampung wisata dan dijuluki Kampung Budaya Polowijen. Dari kampung ini juga berbagai budaya, khususnya budaya Kota Malang akan terus ditumbuhkembangkan.
Setidaknya hal itulah yang disampaikan Plt Wali Kota Malang Drs. Sutiaji, saat meresmikan Pasar Topeng yang ada di Kampung Budaya Polowijen, Senin (30/l07) malam. Menurutnya warga sangat kreatif dan bisa memanfaatkan berbagai potensi yang ada sehingga terlahirlah kampung yang juga menjadi salah satu tujuan wisata.
Kampung budaya ini disulap sedemikian rupa, seperti dibuatkan beberapa gazebo dari bambu dengan atap dari alang-alang, sehingga terkesan alami dan unik. “Makanan khas seperti ketela dan pisang kukus akan disajikan bagi wisatawan yang datang ke tempat ini. Wisatawan pun dapat belajar membuat topeng Malangan gratis atau membeli aneka topeng,” imbuh Sutiaji.
Lebih lanjut pria berkaca mata ini menyampaikan bahwa perpustakaan mini dan perwakilan mahasiswa dari 60 negara akan turut menguatkan kampung wisata budaya ini. “Dengan demikian, para wisatawan asing yang ingin mengetahui berbagai sejarah bisa terbantu, seperti mengenai sejarah topeng Malangan dan tari topeng Malangan,” tambahnya lagi.
“Untuk lebih memajukan kampung budaya ini, maka pihak Pemkot Malang akan memberikan dukungan dan fasilitas yang menjadi kebutuhan kampung ini, agar nantinya diharapkan juga akan mendongkrak ekonomi warga dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Kota Pendidikan ini,” pungkasnya. (say/yon)