Surabaya (malangkota.go.id) – Bak gayung bersambut, setelah menerima penghargaan bidang keamanan pangan yang diterima oleh Wali Kota Malang, prestasi apik kembali ditorehkan Kota Malang di peringatan Hari Pangan se-Dunia ke-38 Tingkat Provinsi Jawa Timur yang digelar di Hall JX International Convention Exhibition Surabaya, Senin (5/11).
Tak tanggung tanggung, dua penghargaan kembali diraih Kota Malang, yakni juara pertama di festival (lomba) jajanan sekolah yang diraih oleh SD Islam Plus Al-Kautsar, serta di lomba cipta menu, Kota Malang yang diwakili TP PKK Kelurahan Tulusrejo (selaku juara I tingkat Kota Malang) mampu meraih juara kedua.
“Ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi warga Kota Malang makin variatif dan makin sadar kualitas serta hieginitas menu,” kata Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji atas raihan prestasi tersebut.
Bahkan optimisme prestasi sudah diutarakan Sutiaji saat sambang ke stan jajanan sekolah yang disajikan SD Islam Plus Al-Kautsar dan di stan lomba cipta menu yang diwakili PKK Kelurahan Tulusrejo. “Yang pasti variatif. Kemasan yang menarik, mampu mengeksplor menu non-beras, dan kandungan gizinya juga terjaga,” jelasnya lagi.
“Tadi sudah saya sampaikan ke Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kota Malang pasti masuk nominasi dan meraih prestasi,” ungkapnya sambil tersenyum.
Sementara itu bagi Kadisperta dan Ketahanan Pangan Kota Malang Sri Winarni, SH, raihan prestasi ini merupakan buah kerja bersama sekaligus komitmen yang selalu dijaga dalam mewujudkan keanekaragaman pangan yang sehat.
“Selama ini kita tiada henti melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, termasuk menggandeng aktif peran PKK dalam mewujudkan program ketahanan pangan di Kota Malang,” terang Winarni.
Program pengembangan makanan olahan maupun produk pasca panen, disampaikannya akan terus fokus digarap Kota Malang. Ini memperhatikan, di Jawa Timur ada sekitar 7,5 juta UKM yang bergerak di usaha olahan makanan.
“Selain segmen pasar yang potensial, itu juga berdasar atas keterbatasan lahan pertanian yang dimiliki Kota Malang, sehingga kita lebih berfokus pada olahan pangan dan pengembangan teknologi pascapanen,” imbuh perempuan ramah itu. (say/yon)