Sukun (malangkota.go.id) – Guna memeriahkan peringatan Hari Ibu, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas IIA Sukun menggelar berbagai acara seperti gerakan cinta kain dan senam Maumere, Sabtu (22/12/2018) di lapas setempat.
Acara yang dikemas bernuansa cinta Indonesia ini menggandeng Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang dan menghadirkan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.
“Melalui berbagai gelaran ini diharapkan para warga binaan lebih memaknai Hari Ibu serta mencintai berbagai budaya Indonesia,” demikian disampaikan Kepala Lapas Wanita Kelas IIA Sukun, Ika Yusanti saat ditemui usai acara pembukaan peringatan Hari Ibu.
Pemandangan berbeda pun mewarnai Lapas Wanita Kelas IIA Sukun, para petugas di lapas yang biasanya mengenakan pakaian dinasnya kali ini mengenakan baju kebaya dan sebagian lagi mengenakan baju daerah yang kental sekali dengan nuansa Hari Ibu.
Dihadapan Kepala Lapas dan Wali Kota Batu yang juga pernah mengajar di Fakultas Psikologi Unmer Malang Dewanti Rumpoko, dan tamu undangan lainnya, para warga binaan unjuk kebolehan dengan menampilkan tari dan nyanyian lagu daerah.
Lapas Wanita Kelas IIA Sukun pada kesempatan kali ini juga menandatangani kerjasama dengan Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang dalam rangka pemberdayaan warga binaan.
Ditambahkan Ika, kerjasama dengan komunitas cinta kain juga dilaksanakan untuk mengenalkan berbagai kain atau batik yang dimiliki bangsa ini. “Ke depan selain lebih mengenal kain, para warga binaan ini lebih mencintai kain dalam kehidupan bermasyarakat,” imbuhnya.
Pada momen ini para warga binaan juga diajari bagaimana tampil modis hanya dengan menggunakan bahan kain yang masih berupa lembaran. Para warga binaan juga diajak bernyanyi dan menari atau senam Maumere agar mereka lebih kenal serta mencintai berbagai budaya warisan leluhur bangsa Indonesia.
Selain dikenalkan berbagai budaya dan hasil budaya warga binaan juga dibekali pengetahuan yang berkaitan dengan penguatan mental oleh para psikolog dari Universitas Merdeka Malang sebagai mitra kerja lapas. “Dengan demikian, nantinya akan membentuk mental dan moral warga binaan yang lebih baik lagi, khususnya saat mereka kembali ke tengah-tengah masyarakat,” pungkas Ika. (say/yon)