Kedungkandan (malangkota.go.id) – Usai membuka pendaftaran selama tiga hari, 16-18 Januari 2018 lalu, panitia rekrutmen Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK) Badan Pelayanan Pajak Daerah (BP2D) Kota Malang menggelar tahapan seleksi tes tulis di Perkantoran Terpadu Jl. Mayjen Sungkono Malang, Minggu (20/01/2019) .
Para peserta saling bersaing untuk lolos ke tahapan berikutnya guna mengisi kuota 21 calon pegawai baru non-ASN BP2D Kota Malang, dengan rincian 16 posisi sebagai TPOK Pendataan dan Pemantauan Objek & Wajib Pajak Daerah, serta lima formasi sebagai TPOK Pengembangan Sistem Informasi Perpajakan Daerah.
“Kami lakukan rekrutmen terbuka untuk menjaring peserta terbaik dan berkompetensi menjadi petugas pajak daerah. Ini karena tuntutan tugas dan target di tahun 2019 yang semakin berat, maka formasi kami juga harus semakin solid dengan didukung SDM TPOK yang handal agar bisa semakin berlari kencang,” jelas Kepala BP2D Kota Malang Ir. Ade Herawanto, MT.
Berdasarkan program kerja BP2D tahun anggaran 2019, sedikitnya dibutuhkan 75 personil TPOK yang mumpuni untuk bisa memperkuat OPD yang dulunya bernama Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) itu supaya dapat mencapai target Rp501 milyar.
Dari jumlah tersebut, 54 diantaranya adalah TPOK lama yang dipertahankan karena telah memenuhi syarat dan kompetensi berdasarkan evaluasi panitia rekrutmen.
Berikutnya, pengumuman hasil tes tulis rencananya dilakukan pada 23 Januari 2018 mendatang, yang kemudian disambung tes wawancara sehari kemudian. Hasil final rekrutmen sedianya akan diumumkan pada 26 Januari 2019.
“Semua tahapan harus dilalui oleh seluruh peserta, mulai dari tahap seleksi hingga tes wawancara nanti. Kami lakukan rekrutmen sesuai prosedur dan mengacu juknis yang sudah ditetapkan,” beber Sekretaris BP2D Kota Malang, M. Toriq, S.Sos, M.TP.
Selain mengacu hasil TPA, psikotest dan wawancara, faktor pengalaman kerja di bidang perpajakan menjadi salah satu aspek pertimbangan BP2D dalam merekrut TPOK.
Harapannya begitu diterima nanti, para pegawai baru tidak membutuhkan masa adaptasi yang panjang sehingga bisa langsung tune ini dengan pola kerja BP2D yang memang menuntut gerak cepat dan efektivitas ketika ditempatkan di formasi manapun.
“Terima kasih atas atensi dan partisipasi calon peserta terhadap rekrutmen yang kami gelar. Kami juga sampaikan permohonan maaf bagi mereka yang belum beruntung lolos seleksi kali ini,” tandas panitia seleksi BP2D, Ir. Yusita Pusparini, M.Sc. (say/yon)