Klojen (malangkota.go.id) – Mengenal tren busana masa kini bagi generasi milenial sangat penting agar mereka memahami dunia mode dan dapat berbusana yang fashionable. Hal itu disampaikan oleh Chairman Indonesian Fashion Chamber Chapter Malang, Agus Sunandar dalam Seminar Trend Forecasting 2019/2020 sebagai salah satu rangkaian acara Dekranasda Fair 2019 di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Selasa (02/04/2019).
Menurut Agus, pada gelaran yang diikuti ratusan pelajar dan mahasiswa ini, senyampang masih muda tentu memiliki peluang yang besar untuk belajar lebih jauh tentang tren busana saat ini. Hal ini juga karena Indonesia menjadi kiblat fashion dunia, khususnya untuk busana muslim. “Semua harus diawali sehingga nantinya dapat melahirkan para desainer-desainer muda berkarakter,” ujarnya.
Merancang sebuah busana, terang Agus, memang tidak mudah, namun harus diawali jika memang memiliki kemauan dan bakat di bidang mode. “Sarana untuk belajar di bidang mode ini sangat banyak, seperti melalui acara seminar maupun belajar dari internet. Dengan mencoba dan mencoba, maka nantinya akan menjadi suatu kebiasaan dan bahkan bakat,” tuturnya.
Membuat desain busana, disampaikannya tidak harus mewah dan terkesan mahal, namun untuk mengawalinya bisa sesederhana mungkin dan layak digunakan. “Dan untuk tahap awal kita bisa meminta pendapat dan menawarkan ke orang-orang terdekat kita, seperti anggota keluarga dan teman sebaya, sehingga dari situ akan terbangun bakat dan minat,” jelas Agus.
“Bagi desainer pemula, dari hasil karya yang kita buat setidaknya cocok dan mau digunakan oleh orang-orang terdekat kita itu sudah lebih dari cukup. Kita dapat belajar dan melihat tren busana terkini dari berbagai media dan dari situlah kita bisa berkreasi lebih jauh serta lebih handal nantinya,” imbunya lagi.
Untuk tren busana tahun ini dan tahun depan khususnya di Indonesia, menurut Agus nanti akan lebih kepada colour full dan lebih kepada warna-warna berbau optimisme. “Untuk bisa menjadi desainer handal, harus banyak belajar dan pantang menyerah,” pungkas Agus. (say/yon)