Artikel

Warga Ketawanggede Antusias Ikuti Lomba Lingkungan

Lowokwaru (malangkota.go.id) – LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) Ketawanggede menyelenggarakan lomba lingkungan di wilayah Kelurahan Ketawanggede. Salah satunya yang saat ini sedang serius berpartisipasi adalah warga RT 02 Ketawanggede.

Warga RT 2 RW 2 Kelurahan Ketawanggede bersiap mengikuti lomba lingkungan

Untung, salah satu warga RT 02 RW 2 Kelurahan Ketawanggede mengungkapkan meski berada di gang sempit, dengan segala sarana prasarana yang ada dimaksimalkan agar dapat menjadikan kampungnya menjadi pemukiman yang sehat dan segar.

“Karena tidak ada lahan, kami menanam sayuran, tanaman toga di tembok. Selain bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi, juga bisa membuat suasana menjadi sejuk, enak ditinggali,” ungkap Untung, Rabu (7/8).

Selain itu juga dibangun sarana pijat kaki dengan memanfaatkan bebatuaan. “Seiring kemajuan teknologi saat ini semakin terlihat individualisme warga. Melalui taman-taman yang ada di gang-gang sempit yang kami miliki, kami bisa berkomunikasi dan bekerjasama,” kata Untung.

Dari kenyataan itu Untung menyambut baik LPMK Ketawanggede mengadakan lomba lingkungan se-Kelurahan Ketawanggede. Ini akan sangat memacu warga untuk bisa kreatif untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk bisa membangun lingkungan agar semakin sehat.

Sementara itu Ketua LPMK Ketawanggede Firman Khusnusl Arif mengatakan adanya perhatian dari LPMK dengan memberikan hadiah bagi pemenang  lomba lingkungan ini adalah untuk memacu warga agar lebih bersemangat membangun lingkungan.

“Saya lihat sendiri bangaimana semangat warga membangun lingkungan di RT masing-masing dengan berbagai kreativitasnya,” ujar Arif, panggilan akrab Firman Khusnul Arip.

Arif mengaku sangat senang sekali sebab melalui lomba lingkungan ini semakin meningkatkan keakraban warga, dan juga lingkungan menjadi semakin bersih dan tidak ada lagi orang membuang sampat sembarangan.

Bahkan warga makin kreatif memanfaatkan setiap barang yang ada untuk dikreasikan menjadi berbagai karya yang indah dan bermanfaat.

“Kalau kami yang membangun sendiri tentu habis biaya yang sangat banyak. Tetapi dengan gotong royong warga, kampung menjadi bersih, sehat dan indah,” pungkas Arif. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content