Lowokwaru (malangkota.go.id) – Untuk kesekian kalinya Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. terus mengingatkan kepada perguruan tinggi agar saat melaksanakan ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) mahasiswa baru dilakukan dengan hal-hal yang positif.
Tidak dengan hal yang bersifat negatif seperti halnya kekerasan fisik, perpeloncoan dan tindakan intoleransi lain, sebagaimana yang terjadi di sebuah universitas di Ternate beberapa waktu lalu.
Tindakan itu, menurut Menteri Nasir tidak dibenarkan dan tidak seharusnya terjadi. “Materi ospek harus mengandung muatan bela negara dan wawasan kebangsaan agar nilai-nilai nasionalisme atau cinta tanah air tertanam kuat bagi para calon pemimpin masa depan,” ujarnya
Beberapa hal itu disampaikan Menteri Nasir dalam kunjungan kerjanya, Selasa (03/09/2019) sekaligus meresmikan Gedung Kuliah Bersama (GKB) Proyek 4 in 1 IsDB Universitas Negeri Malang.
Menristekdikti pada kesempatan ini juga menyampaikan, melalui ospek yang bermuatan positif, maka juga akan menangkal tindak radikalisme, terorisme dan perilaku negatif lain di kalangan kaum muda, khususnya para mahasiswa.
Yang tak kalah penting saat ospek juga harus ditanamkan pencegahan terhadap korupsi, plagiarise serta terkait bahaya narkoba.
“Dengan pemahaman dini, maka pemicu dari berbagai tindakan tersebut dapat dicegah dan ditekan seminim mungkin, sehingga akan terlahir calon pemimpin bangsa yang bermoral,” sambungnya.
“Ketika menggelar ospek, maka pimpinan perguruan tinggi tidak bisa serta-merta atau lepas tanggung jawab. Dalam konteks ini, kegiatan tersebut tidak boleh diserahkan seratus persen kepada para mahasiswa senior, sehingga pelanggaran atau tindakan tidak terpuji dapat terhindarkan,” pungkasnya. (say/yon)