Lowokwaru (malangkota.go.id) – Ratusan mobil hemat energi yang merupakan hasil karya mahasiswa dari 45 perguruan tinggi di Indonesia berkompetisi dalam ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 yang digelar di Universitas Negeri Malang. Event yang digeber sejak tanggal 24-28 September 2019 ini tak hanya dituntut menghasilkan mobil hemat energi saja, para peserta juga diharuskan memiliki inovasi dengan tidak mengabaikan faktor keamanan kendaraan.
Ada dua kategori dalam kontes ini, yaitu prototype atau kendaraan masa depan dengan desain khusus yang memaksimalkan aspek aerodinamika untuk keperluan lomba. Yang kedua, yaitu kategori urban concept atau kendaraan roda empat yang tampilannya mirip kendaraan pada umumnya dan sesuai kendaraan yang ada di jalanan saat ini.
Direktur Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirjen Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Didin Wahyudin usai membuka kegiatan, Selasa (24/09/2019) menyampaikan apresiasinya. Menurutnya, ajang ini jangan hanya dijadikan kompetisi saja, namun lebih kepada pembelajaran dan bagaimana menemukan inovasi baru.
Sehingga nantinya tak hanya melahirkan mobil hemat energi, tapi bagaimana para mahasiswa ini dapat menunjukkan semua ilmu atau keahliannya. “Seperti memanfaatkan energi baru terbarukan menjadi bahan bakar mobil dan dari hasil tersebut dapat dimanfaatkan untuk masyarakat,” imbuh Didin.
Dari ajang ini, terang dia, maka akan mendorong mahasiswa untuk dapat berperan aktif dalam menjaga kesinambungan dan ketahanan energi nasional dengan teknologi kendaraan hemat energi yang diciptakannya. “Inovator-inovator terbaik dari kontes ini nantinya akan dikompetisikan hingga level internasional, dan selama ini Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju seperti Inggris dan Jerman,” urai Didin.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. H. Ah. Rofiuddin, M.Pd mengatakan jika kompetisi ini sangat baik untuk mengasah kemampuan para mahasiswa, sehingga mereka nantinya dapat mengetahui jati diri serta kemampuannya.
“Setiap kelompok atau peserta, tentu akan berkompetisi agar menjadi yang terbaik, dan itu tidak mudah, karena semua peserta memiliki keunggulan masing-masing,” ucapnya. (say/yon)