Klojen (malangkota.go.id) – Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, tingkat pengangguran terbuka hingga Agustus 2019 sekitar 3,92 persen. Terkait hal tersebut, Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Malang, Benny Sampir Wanto mengajak berbagai pihak untuk lebih detail lagi dalam memahami besaran angka pengangguran tersebut.
“Dalam besaran angka pengangguran itu, pekerja freeland yang sebagian besar merupakan kaum muda kreatif, masuk kategori pengangguran. Sebenarnya tidak bisa demikian, karena justru pekerja lepas seperti itu yang pada dasarnya lebih menjanjikan dari sisi penghasilan dan dari sisi kreativitasnya,” ujar Benny, Rabu malam (13/11/2019).
Pria berkacamata itu mencontohkan seperti seorang youtuber, animator development, game development, videografis dan lain-lain, yang merupakan kaum muda kreatif. “Justru pekerjaan seperti itu sebenarnya lebih menjanjikan. Selain jam kerjanya dapat menyesuaikan, dari sisi penghasilannya pun cukup besar,” imbuh Benny.
Lebih lanjut dia menyampaikan, bahwa pihak Pemprov Jawa Timur pun sebenarnya mendorong dan turut mewujudkan hal-hal seperti itu, dimana kaum muda atau yang biasa disebut kaum milenial agar memiliki kreativitas.
“Di era persaingan yang sangat ketat dan kompetitif seperti saat ini, masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan menjadi pegawai, tapi justru harus bisa menciptakan lapangan kerja sendiri,” papar Benny.
Dengan membuka lapangan kerja sendiri, lanjut dia, secara otomatis akan merekrut banyak tenaga kerja baru, dan akan turut mengurangi angka pengangguran.
“Jadi dari data angka pengangguran tidak bisa kita telan mentah-mentah, tapi kita harus lebih cerdas dalam menyikapinya,” ungkap Benny. (say/yon)