Klojen (malangkota.go.id) – Di ulang tahunnya yang ke-40, Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) memilih Malang sebagai tempat perayaannya, karena daerah ini memiliki banyak daya tarik, seperti dari sisi sejarahnya. Malang merupakan kota sejarah yang memiliki banyak peninggalan benda-benda bersejarah, kota wisata heritage, kaya wisata alam dan wisata kuliner.
Dari daya tarik yang lengkap tersebut, 242 pemilik kendaraan kuno memutuskan untuk berkumpul di Malang untuk menikmati berbagai destinasi wisata tersebut. Sebagai pecinta dan pelestari mobil kuno, anggota komunitas pun saling bertukar ilmu, pengalaman dan mengeratkan jalinan silaturahmi.
Ketua umum PPMKI, Roni Arifudin, Sabtu (23/11/2019) mengatakan bahwa dalam setiap penyelenggaraan ulang tahun seperti ini, anggota komunitas juga menggelar bakti sosial dan mengampanyekan keselamatan berkendara. Sejumlah destinasi wisata alam, heritage dan kuliner yang berada di sekitar lokasi acara juga tak luput dikunjungi.
Sebut saja Museum Angkut di Kota Batu yang mengoleksi berbagai mobil klasik, Kota Malang dengan banyaknya bangunan kuno atau bersejarah dan Kabupaten Malang yang dikenal dengan keindahan pantainya.
“Sehingga, dari event seperti ini anggota komunitas PPMKI turut mempromosikan berbagai daya tarik suatu daerah. Seperti halnya kepada teman, lintas anggota komunitas dan sanak keluarga yang tidak bisa mengikuti kegiatan seperti ini,” imbuh Roni.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko mengatakan jika pihaknya sangat mengapresiasi gelaran ini, dan merupakan suatu kebanggaan karena Kota Malang dipilih menjadi tempat peringatan HUT PPMKI bertema Exotic 40th PPMKI.
“Kami juga bangga dengan para anggota komunitas ini, karena mereka memiliki kepedulian tinggi dalam hal merawat mobil kuno dan bersejarah ini,” ujarnya.
“Ke depan, untuk penyelenggaraan selanjutnya akan lebih baik lagi jika mengundang kalangan pelajar dan mahasiswa, sehingga event seperti ini juga bisa dijadikan sebagai ajang pembelajaran bagi mereka,” harap pria berkacamata itu. (say/yon)