Berita

Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Kota Malang

Klojen (malangkota.go.id) – Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Malang Tahun 2021 yang digagas oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang digelar di Hotel Savana, Kamis (30/01/2020).

Sekda Kota Malang memberikan sambutan sekaligus membuka Forum Konsultasi Publik (foto: Cahyo Nugroho)

Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH ini dihadiri oleh kepala perangkat daerah, direktur perusahaan daerah, dari perguruan tinggi, kalangan pengusaha, asosiasi dan komunitas.

Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu, SH, M.Hum menekankan bahwa forum konsultasi publik dengan melibatkan seluruh komponen pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk memperoleh masukan dan sarana terhadap rancangan awal RKPD Kota Malang.

Ada empat arah kebijakan daerah yaitu pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar, industri kreatif, infrastruktur dan perlindungan sosial. “Bapak Sekretaris Daerah bersama ini perlu saya laporkan bahwa laporan hasil evaluasi RKPD sementara sudah terkirim ke provinsi, tetapi nanti tetap akan dilakukan desk bersamaan dengan desk penyusunan RKJP,” terangnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Sekda Kota Malang menyampaikan pentingnya RKPD. “Siklus dari sebuah perencanan tahunan itu pondasinya adalah RKPD. Kalau di pusat namanya RKP, kalo di provinsi RKP Provinsi, dan kalo di kota RKPD Kota. Itulah yang mendasari dari induk perencanaan, sehingga direktur penganggaran menyebutkan yang namanya RKPD adalah imam dari seluruh proses penganggaran,” jelasnya.

“Tahapan-tahapan atau ruang dalam rangka memfinalkan RKPD sebagai acuan dokumen penganggaran induk itu sedemikian banyaknya. Ini masih namanya rancangan awal, dari rancangan awal nanti akan terus berproses dengan adanya musrenbang, dengan pokir dewan, renja dan semuanya ini bahan baku dalam finalisasi RKPD,” tambahnya lagi.

Dalam Forum Konsultasi Publik ini Sekda mengingatkan terkait pentingnya sumur injeksi di kelurahan untuk gerakan menabung air sebagai lengkah mengatasi genangan air sesaat atau banjir. “Diperbanyak sumur-sumur injeksi. Di APBD-P tolong masing-masing kelurahan mengusulkan sepuluh, di APBD 2021 tolong 20 dan Bappeda tolong dikawal,“ pungkas Wasto. (web/em/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content