Lowokwaru (malangkota.go.id) – Minimnya pengetahuan yang dimiliki menjadikan para peternak kurang sigap dalam menangani penyakit-penyakit yang menyerang hewan ternak, sehingga penanganan yang mereka lakukan bisa dikatakan tidak benar dan kurang profesional. Penanganan yang tidak benar mengakibatkan kerugian yang bertahap, mulai dari borosnya penggunaan obat, biaya perawatan dan akomodasi yang tidak murah, serta terhentinya produksi dan penjualan. Masalah ini harus dipecahkan.
Berangkat dari permasalahan itu, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan perangkat lunak (software) bernama ‘siPicow’. Tujuan dari pengembangan perangkat lunak ini adalah untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi mobile sebagai media pendeteksi dan penanganan dini terhadap penyakit sapi dengan memanfaatkan sistem pakar, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari media dalam jaringan dan beberapa pakar yang ahli di bidangnya.
“Selain itu jika kerugian tersebut tidak segera ditangani kemungkinan besar akan terjadi penyebaran penyakit yang tidak terkontrol. Sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemungkinan paling buruk yaitu kematian pada hewan sapi dan terjadinya kebangkrutan bagi peternak itu sendiri,” kata Muhammad Nafi’ Maula Hakim, salah satu penggagas aplikasi, Rabu (19/02/2020).
Ia bersama kawannya Abdul Jabbar Nur Ihsan dan Muhamad Azhar Ridani membuat aplikasi yang bisa diakses lewat platform android dan iOS. Namun sebaliknya, sambung Nafi’, jika peternak mampu menguasai medan dan situasi, maka peternak dengan sigapnya mampu mengatasi permasalahan tersebut tanpa perlu ragu dan khawatir akan resiko yang dihadapinya.
“Oleh karena itu, perlunya dilakukan pengembangan perangkat lunak yang bisa digunakan sebagai referensi oleh peternak sekaligus menjadi media informasi dan pendampingan melalui sistem pakar dalam bentuk aplikasi siPicow yang ringan dan mudah digunakan,” ungkap Nafi’.
Berdasarkan hasil penggalian data melalui beberapa tahapan yang sebelumnya sudah dilakukan, terdapat beberapa fitur yang bermanfaat bagi peternak sapi antara lain nama penyakit-penyakit yang sering diderita oleh hewan sapi, ciri-ciri penyakit, penyebab penyakit, gejala penyakit, penanganan dini terhadap penyakit, metode-metode penanganan yang baik dan benar menurut pakar, sketsa kandang dan lingkungan yang baik bagi hewan sapi, serta manajemen pakan dan pengelolaan hewan sapi.
Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data atau kebutuhan yang diperlukan melalui beberapa referensi. “Referensi yang kami gunakan antara lain adalah jurnal ilmiah, media daring, serta beberapa sumber yang kredibel dari internet. Tidak hanya itu kami juga melakukan tanya jawab kepada beberapa orang yang memang ahli di bidang peternakan melalui fitur media chating,” terang Nafi’ yang merupakan mahasiswa program studi Teknik Informatika angkatan 2017 ini. (UMM/say/yon)