Artikel

Satlantas Polresta Malang Kota Salurkan Bantuan Covid-19

Klojen (malangkota.go.id) – Salah satu sektor pekerjaan yang terdampak wabah Covid-19 adalah para sopir. Selain mengalami penurunan pendapatan, para pekerja di jalanan ini juga rawan terpapar oleh virus Covid-19. Terkait hal itu, Korlantas Polri menyalurkan bantuan sosial kepada para sopir melalui Satlantas Polri di tiap kabupaten/ kota.

Kapolresta Malang Kota, AKBP Leonardus Simarmata foto bersama pada pengemudi usai penyaluran bantuan

Seperti di Kota Malang, Selasa (28/04/2020) sebanyak 1.298 sopir menerima bantuan yang disalurkan melalui Satlantas Polresta Malang Kota. Penyerahan bantuan yang dilakukan di aula Mapolresta Malang Kota ini, secara simbolis diserahkan ATM, buku tabungan, dan 1.000 masker. Setiap bulan, selama tiga bulan ke depan para sopir ini akan mendapat bantuan sosial berupa uang Rp600.000.

Kepala Satlantas Polresta Malang Kota, Kompol Priyanto menyampaikan, bahwa sesuai instruksi Korlantas Polri dalam penyaluran bantuan itu harus menggandeng perbankan. Dalam penyaluran bantuan ini, ditunjuklah BRI yang juga menyalurkan bantuan 1.000 masker bagi para sopir berbagai angkutan tersebut. Seperti sopir angkutan kota, travel, bus, truck, pengemudi ojek pangkalan, dan tukang becak.

Para pekerja di jalanan, terang Priyanto, yang juga menjadi mitra polisi tersebut mendapat berbagai ilmu atau pembekalan, seperti bagaimana berkendara yang aman dan diimbau agar tidak melanggar aturan lalu lintas.  “Apalagi saat ini Polri sedang menggelar operasi patuh ketupat semeru, sehingga para sopir ini hendaknya turut membantu tugas Polri,” sambungnya.

“Karena, jujur mereka banyak yang dirumahkan, apalagi sekarang angkutan-angkutan umum banyak yang tutup karena memang mudik dilarang. Untuk itu, inilah saatnya bagi mereka sambil mempersiapkan diri pada saat nanti aktivitas kembali normal,” jelas Priyanto.

Di sisi lain, kata dia, pihak akan terus turut berupaya memutus mata rantai atau penyebaran virus berbahaya itu, dan salah satunya dengan mengajak para sopir tersebut. Mereka juga harus paham semua, bagaimana cara pencegahan, penularan, dan bahaya dari Covid-19 tersebut. “Apalagi sopir ini karena mungkin ada sebagian masih beroperasi seperti ojek pangkalan dan tukang becak, sehingga paling tidak harus paham pentingnya penggunaan masker, cara mencuci tangan dan sebagainya,” beber Priyanto.

Di tengah wabah Covid-19 ini, para sopir pun dibekali pengetahuan seputar virus berbahaya tersebut, agar mereka tidak terpapar atau terjangkit virus mematikan yang sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya itu.  Dengan demikian, para pengemudi ini akan turut mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19, minimal di tingkat keluarga dan tempat tinggalnya masing-masing.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content