Artikel

Menko PMK Ajak Bangun Empati Sosial di Tengah Wabah

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Dalam kajian dalam jaringan (daring) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (29/4), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP secara khusus mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia, khususnya civitas akademika Kampus Putih untuk membangun empati sosial di tengah mewabahnya Covid-19.

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP

Menurutnya solidaritas saja tidak cukup. “Harus ada empati sosial berskala nasional. Mereka yang tidak terkena Covid-19, diminta untuk membayangkan bagaimana kalau mereka berada di posisi yang terjangkit, sehingga tidak muncul sikap antipati, menolak pemakaman, menganggap yang terjangkit sebagai ancaman,” kata Muhadjir di mengikuti rangkaian gelaran Syiar Ramadhan Daring UMM 2020.

Kalau tidak ada empati, sambung Rektor UMM periode 2000-2016 ini, mereka yang sembuh pun akan menanggung beban masalah sosial, terutama kesehatan mentalnya terganggu. “Padahal mereka sangat butuh pengakuan, butuh untuk segera kembali bersama-sama ke tengah masyarakat,” ungkap Muhadjir yang berada di Jakarta.

Selain juga memaparkan upaya pemerintah untuk menanggulangi efek wabah Covid-19, Muhadjir lantas berpesan untuk betul-betul mematuhi protokol Covid-19. Salah satu di antaranya mencuci tangan. “Sebetulnya kita yang rajin salat sudah cukup mematuhi protokol ini. Makannya, saya rasa di Indonesia tidak terjadi wabah besar-besaran karena sebagian besar dari penduduk Indonesia mendirikan salat,” kata Muhadjir.

Protokol berikutnya, memakai masker dan menjaga jarak. Muhadjir kemudian mengapresiasi langkah Muhammadiyah yang tidak menganjurkan mengadakan salat berjamaah di masjid. “Di tengah wabah seperti ini, sebaiknya salat di rumah saja. Insyaallah lebih berpahala. Ketimbang mereka yang ngeyel tetap melaksanakannya, justru memungkinkan virus Covid-19 untuk menulari kepada lainnya,” sebut Muhadjir.

Sementara itu, Wakil Rektor 1 UMM, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si yang membuka kajian daring UMM ini mengatakan, lembaga pendidikan seperti UMM yang memiliki infrastruktur penelitian, fokusnya tengah dicurahkan untuk berpartisipasi dalam mempercepat penanganan Covid-19. “Di samping tetap melakukan kegiatan charity untuk kemanusiaan, kita juga senantiasa untuk terus berdoa,” ungkapnya. (UMM/say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content