Klojen (malangkota.go.id) – Atlet Puslatda (Pemusatan Latihan Daerah) Jawa Timur yang berada di wilayah Malang Raya kembali menjalani rapid test sesuai dengan protokol penanganan Covid-19 di halaman kantor KONI Kota Malang, Selasa (12/5/2020). Sebelumnya, pada hari Sabtu (2/5/2020) di tempat yang sama para atlet Puslatda Jatim ini sudah menjalani rapid test pertama.
Ketua KONI Kota Malang, Eddy Wahyono membenarkan jika rapid test atlet Puslatda Jatim ini sudah dilakukan sebanyak dua kali. “Ada sebanyak 100 atlet Puslatda Jatim yang mengikuti tes di Kota Malang. Mereka berasal dari berbagai wilayah di Malang Raya,” jelas Eddy, Selasa (12/5/2020).
Eddy mengungkapkan, rapid test pertama yang telah dilakukan hasilnya sangat menggembirakan, pasalnya semua atlet dalam kondisi sehat dan tidak ada yang hasilnya reaktif.
“Tes ini sesuai dengan protokol. Jika nanti dalam tes ada atlet yang menunjukan positif dengan hasil tes yang reaktif maka akan ada pemeriksaan lanjutan,” kata Eddy.
Sementara itu pegulat Puslatda Jatim asal Kota Malang Alifiya Kurniawati, mengungkapkan sempat deg-degan juga menjalani rapid test seiring merebaknya wabah Covid-19 di Kota Malang.
Namun dia sedikit lega setelah pada tes pertama hasilnya negatif. “Semoga di tes kedua ini hasilnya juga negatif sehingga saya bisa semakin fokus untuk menjalani latihan di rumah,” terang Alifiya.
Alifiya menceritakan di tengah pandemi Covid-19 saat ini ia lebih banyak menjalani latihan sendiri di rumah. Menurutnya kondisi seperti ini harus terus dijalani dengan sabar agar bisa menjaga kondisi dengan baik.
“Ditundanya pelaksanaan PON Papua menjadi tahun 2021 tidak boleh membuat saya lengah. Mumpung waktunya masing panjang, saya harus memanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kondisi dan memperbaiki kekurangan-kekuarangan selama ini,” ucap Alifiya.
Dukungan disampaikan pelatih gulat Puslatda Jatim asal Kota Malang, M. Rahman. Ia mengatakan bahwa atlet gulat Puslatda Jatim tetap harus menjaga kondisi meskipun PON Papua ditunda.
“Penundaan PON jelas ada pengaruhnya bagi kondisi atlet yang sebenarnya saat ini sudah dalam kondisi puncak. Untuk itu kami terus berusaha mencari jalan agar para atlet kondisinya tidak sampai ngedrop akibat latihan di rumah masing-masing seiring adanya pandemi Covid-19,” terang Rahman. (cah/yon)