Artikel

Mahasiswa IKIP Budi Utomo yang Terdampak Covid-19 Terima Bantuan

Klojen (malangkota.go.id) – Tak hanya warga pendatang, para mahasiswa yang menempuh pendidikan di Kota Malang pun tidak diperbolehkan untuk kembali ke daerah asalnya dulu karena wabah Covid-19 masih melanda. Termasuk ratusan mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang yang berasal dari luar pulau dan bahkan beberapa negara tetangga yang diharuskan tetap berada di Kota Malang.

Alumni IKIP Budi Utomo Peduli Mahasiswa

Jika mereka pulang ke daerah asalnya, seperti ke Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri nanti, dikhawatirkan memicu penularan Covid-19. Apalagi Kota Malang merupakan salah satu daerah zona merah sehingga para mahasiswa ini tidak diperbolehkan keluar dengan segala konsekuensinya.

Terkait hal tersebut, Selasa (12/05/2020) pihak kampus dan para alumni menyalurkan bantuan sembako dan jaringan wifi ke rumah sewa para mahasiswa. Sehingga dari aliran bantuan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari serta mahasiswa tetap bisa belajar dan mengerjakan tugas dengan baik. Apalagi kampus ini menerapkan pembelajaran dan pemberian tugas via daring.

Rektor IKIP Budi Utomo Malang,  Nurkholis Sunuyeko mengatakan, meski mereka tetap mendapat uang saku dari para orang tuanya, setidaknya dapat menekan pengeluaran mahasiswa untuk kebutuhan pulsa. “Begitu juga uang yang biasanya untuk memenuhi kebutuhan makan, dapat mereka alokasikan untuk kebutuhan lain,” imbuhnya.

Pihak kampus dan sejumlah alumni dari berbagai jenjang ini mengaku akan terus menyalurkan bantuan secara berkala, terutama jika wabah Covid-19 ini masih berlangsung. Disisi lain, saat ini Kota Malang sedang mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tentunya nanti akan berdampak besar bagi para mahasiswa jika pengajuan tersebut sudah diberlakukan.

Adanya bantuan ini, menurut mahasiswa asal NTT, Sri Putri Indah Lestasi sangat membantu karena dia tidak bisa pulang. “Dengan keadaan seperti ini anak kos pasti sangat membutuhkan sembako seperti ini. Jadi dengan adanya bantuan sembako dan pemasangan wifi gratis dapat mempermudah kuliah online dan juga memenuhi ekonomi yang mungkin oleh sebagian orang merasa terbatas gitu,” ujar mahasiswi berhijab itu. (say/yon)

 

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content